Cerita Kereta Api di Cirebon-Indramayu yang Dulunya Digunakan Sebagai Alat Pengangkut Gula dan Beras

Hingga saat ini, tim arkeolog masih menunggu berbagai pertimbangan, apakah jalur tersebut akan diaktifkan kembali, atau dibuat jalur baru.

Penulis: Siti Masithoh | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Siti Masithoh
Kondisi Stasiun Kaliwedi yang tidak aktif sejak Era Reformasi, di Desa Kaliwedi Lor, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, Minggu (18/11/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Jalur kereta Cirebon-Indramayu telah diteliti selama dua tahun oleh Balai Arkeologi Jawa Barat selama dua tahun.

Hasilnya, ada sejumlah titik stasiun kereta api sepanjang jalur tersebut yang bersejarah sejak zaman kolonial Belanda.

Beberapa stasiun yang ada sepanjang jalur tersebut yaitu Stasiun Jatibarang, Haurgeulis, Cipedang, Paoman, Kertasmaya, Kaliwedi, Arjawinangun, Bangodua, Cangkring, Cirebon, Prujakan, Mundu, Luwung, dan Losari.


Hingga saat ini, tim arkeolog masih menunggu berbagai pertimbangan, apakah jalur tersebut akan diaktifkan kembali, atau dibuat jalur baru.

Satu dari beberapa stasiun yang sudah tidak aktif, yaitu Stasiun Kaliwedi yang terletak di Desa Kaliwedi Lor, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon.

Sementara itu, untuk stasiun lainnya masih aktif dan ditempati. Hanya saja, tidak menjadi transit kereta.

"Berdasarkan beberapa kebijakan, angkutan kereta api ini mengalami berbagai bentuk kebijakan. Jadi, stasiun itu tidak untuk menaikkan dan menurunkan penumpang lagi," kata Sejarawan Cirebon, Mustakim Asteja, saat ditemui di Pilang, Cirebon, Minggu (18/11/2018).

Linggis Belum Ditemukan, Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Tetap Diproses Hukum

Jalur kereta api di Cirebon mulanya dibangun oleh dua maskapai kereta api, yakni perusahaan kereta api negara Staats Sparwegen (SS) dan perusahaan swasta Semarang Chirebon Stoomtrammaatschappij (SCS).

SS membangun jaringan kereta dari Batavia-Karawang pada tahun 1898, jalur Karawang-Cikampek-Purwakarta pada tahun 1902, jalur Cikampek Cirebon pada tahun 1912, dan jalur Cirebon-Kroya pada tahun 1979.

Sedangkan SCS, mengembangkan jalur kereta api berupa trem lintas Semarang-Cirebon setelah mengambil alih dari sebuah perusahaan swasta tahun 1982.

Selanjutnya SCS melakukan pembangunan dari Cirebon menuju Sindang Laut yang rampung tahun 1897. Pembangunan juga dilanjutkan hingga ke Losari.

Jalur trem di wilayah Cirebon timur, Waruduwur-Leuweunggajah-Losari digunakan sebagai sarana pengangkutan gula, lengkap dengan halte-haltenya.

Mengintip Bangunan Stasiun Kaliwedi yang Tinggal Sejarah dan Sudah Non-Aktif Sejak Zaman Reformasi

Beberapa pabrik gula yang dilalui jalur tersebut yaitu Pabrik Gula Karangsuwung, Sindanglaut, Leuweunggajah, Walet, Ciledug, dan Losari.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved