Pendidikan

Kemendikbud RI Targetkan 10.800 Lulusan SMK Mendapat Sertifikat Schneider Electric Indonesia

Schneider Electric bersama Pemerintah Indonesia juga akan merevitalisasi fasilitas laboratorium secara bertahap di 184 SMK di seluruh Indonesia

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Kisdiantoro
TRIBUN JABAR/HILMAN KAMALUDIN
Peresmian Pusat Keunggulan bidang listrik, otomasi, dan energi terbarukan di Kota Cimahi, Kamis (13/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kemendikbud RI, Ananto Kusuma Seta, mengatakan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan (Kemendikbud) RI menargetkan sebanyak 10.800 lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bisa mendapat sertifikat Schneider Electric Indonesia.

Hal itu, agar para siswa tersebut nantinya siap untuk bekerja dan pihaknya yakin program tersebut akan terealisasi dalam lima tahun ke depan.

"Karena kemunculan teknologi baru seperti komputasi awan, kecerdasan buatan, teknologi pembelajaran mesin (machine learning), dan sensor pengolahan data meningkatkan kebutuhan akan keterampilan khusus di bidang teknik," ujarnya saat peresmian Pusat Keunggulan bidang Listrik, Otomasi dan Energi Terbarukan di Gedung Pancaniti P4TK BMTI, Jalan Pesantren, Kota Cimahi, Kamis (13/9/2018).

Kemendikbud Luncurkan Pusat Keunggulan di Cimahi, 240 Guru SMK Dilatih Ahli Listrik dari Prancis

Untuk menunjang hal tersebut, lanjutnya, Schneider Electric bersama Pemerintah Indonesia juga akan merevitalisasi fasilitas laboratorium secara bertahap di 184 SMK di seluruh Indonesia hingga tahun 2022.

Pasalnya, kata dia, revolusi industri keempat dalam industri global akan menciptakan permintaan yang tinggi terhadap tenaga ahli kelistrikan yang memiliki kombinasi keterampilan digital dan intuisi bisnis lebih dari sebelumnya termasuk Indonesia.

Warga Bogor Ditangkap Anggota Polda Jabar, Oplos Gas Elpiji 12 Kg Pakai Gas Subsidi 3 Kg

"Penerapan revolusi industri keempat membuka peluang untuk merevitalisasi industri manufaktur, meningkatkan produktivitas, mendorong ekspor neto, dan membuka sekitar 10 juta lapangan pekerjaan tambahan," katanya.

Hal tersebut lanjutnya, akan menjadi landasan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk menjadi 10 ekonomi teratas dunia.

Meski Kalah dari Persib Bandung, Pelatih Arema FC Tetap Puji Pemainnya, Ini Penyebab Kekalahannya

"Itu menjadi aspek penting untuk menciptakan dan menyiapkan tenaga kerja muda yang terampil dalam merebut peluang industri 4.0 dan menghadapi persaingan tenaga kerja global," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved