Kisah Inspiratif
Alami 20 Kali Kegagalan, Ini Kisah Perjuangan 4 Mahasiswi Merintis Usaha Hasuna Scarf
Untuk produk fesyen hijab, bahkan mereka telah memiliki dua season (edisi) desain yaitu Magnificent dan Intuisi
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Kisdiantoro
Langkah awal, mereka mulai riset mencari-cari bahan kain ke toko-toko penjual kain di sekitar Bandung dan Jakarta, mereka bertanya kepada setiap penjual kain tersebut bahan apa yang akan sesuai dan bisa diprinting.
"Kami beli semua bahan yang tukang kain rekomendaikan, dan ternyata gagal semua," ujar Hidayatun Nisa.
Melalui proses printing, mereka sadar tidak semua bahan kain yang mereka beli bisa diprinting.
• Mendapat Kesempatan Bawa Obor Api Asian Games, Dedi Mulyadi Bangga dan Sebut Ini Kehormatan
Dari sanalah mereka baru tahu dan bahan yang direkomendasikan untuk bisa diprinting adalah bahan kain Voile.
Tak berhenti di situ, setelah mereka membeli bahan kain voile, ternyata mereka juga mendapati bahan kain voile yang palsu.
Mereka mangaku 10 lembar bahan yang mereka beli tereleminasi tinggal 4 kain yang tersisa, dan dari keempat bahan tersebut kemudian dipilah lagi satu yang lebih sesuai dengan target mereka.
Kemudian setelah terpilah satu, mereka pun menambah 20 bahan yang berhasil di cetak melalui printing tersebut, tapi sayangnya mereka jatuh di lubang yang sama.
• Cawapres Jokowi Dikabarkan Mahfud MD Tapi Jatuh ke Maruf Amin, Jusuf Kalla Sebutkan Alasannya
20 bahan tersebut setelah sukses melalui proses printing, ternyata gagal dalam proses penjahitan yang tidak memenuhi quality control produk.
"Dari 20 kali gagal itu kita sampe nangis-nangis, rasa kecewa dan putus asa mulai campur aduk," ujar Rizka.
Namun karena mereka sudah bertekad, mereka terus mencoba dan tinggal melanjutkan untuk mencari jasa printing dan penjahit yang berkualitas dan sesuai badget.
Dari 20 kali bahan gagal itu, mereka menggunakan uang modal dari total 4 juta, tersisa sekitar 2 juta yang akhirnya mereka jadikan modal seadanya, selebihnya mereka manabung lagi untuk menambah biaya produksi.
"Di balik satu produk itu menyimpan banyak cerita dan perjuangan," ujar Rizka.
Bagi Rizka, Nisa dan Indri, Bisnis tidak instan, butuh langkah dan perjuangan yang mesti ditempuh.
