Mendapat Kesempatan Bawa Obor Api Asian Games, Dedi Mulyadi Bangga dan Sebut Ini Kehormatan
"Kegiatan ini berdampak luas tidak murni hanya berefek pada olahraga. Namun mengarah juga bertumbuhnya ke ekonomi kreatif nasional," katanya.
Penulis: Haryanto | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Menjadi salah seorang yang mendapat kesempatan membawa obor api pada Torch Relay Asian Games 2018 di Purwakarta, Ketua KONI Purwakarta, Dedi Mulyadi pun merasa bangga.
Menurut Dedi, menjadi torcher barear adalah sebuah kehormatan bagi dirinya, bisa membawa api yang menjadi simbol semangat perhelatan Asian Games.
Dedi mengatakan itu sesaat setelah api pada obor yang dipegangnya itu disimpan sementara di depan Taman Maya Datar, Kompleks Pemda Purwakarta.
• PKS Legowo Tak Dapat Jatah Cawapres, Tapi Minta Pengertian Gerindra Soal Wagub Pengganti Sandiaga
“Ini kehormatan untuk saya pribadi. Obor ini sebagai semangat bagi bangsa di Asia. Saya kira, menjadi momentum juga bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya Purwakarta untuk menyukseskan eventini,” kata Dedi, Jumat (10/8/2018).
Menurut Dedi, implikasi Indonesia menjadi tuan rumah even Asian Games 2018 dapat meluas bagi seluruh rakyat Indonesia.
Antara Nasi dan Mi Instan, Mana yang Lebih Cepat Bikin Gemuk? https://t.co/nkUWDHE7vv via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 9, 2018
Demam even olahraga terbesar di benua Asia ini dapat melahirkan dampak positif pariwisata dan peningkatan ekonomi bagi daerah.
Mulai dari pembangunan infrastruktur hingga semangat pertumbuhan diharapkan bisa berdampak dari even multigame tingkat Asia ini.

"Kegiatan ini berdampak luas tidak murni hanya berefek pada olahraga. Namun mengarah juga bertumbuhnya ke ekonomi kreatif nasional," katanya.
Dedi mengatakan, KONI Purwakarta selama ini fokus pada pembinaan atlet usia dini.
Terbukti, dengan keberhasilan ASAD Jaya Perkasa Purwakarta terhadap kesuksesan Timnas sepakbola U-16.
Sule Akhirnya Terima Gugatan Cerai Lina, tapi Tolak Alasannya, Kenapa? https://t.co/pV4cPFncC7 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 10, 2018
Para pemain ASAD, sekolah sepak bola yang didirikan Dedi itu, masuk dalam tim yang dibesut Fachri Husaini.
Selain sepakbola, cabang olahraga anggar dan dayung selama ini menjadi andalan Purwakarta di berbagai even.