Driver Ojek Online dan Ojek Pangkalan di Bojongsoang Akhirnya Berdamai, Ini 6 Poin Kesepakatan Damai

Terakhir mediasi dilakukan di Ruang Monitoring Vicon (video conference) Mapolres Bandung, Sabtu (28/7/2018) siang.

Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Mumu Mujahidin
Kapolres Bandung AKBP Indra Hermawan didampingi Muspika Bojongsoang dan perwakilan ojek online serta ojek pangkalan menunjukkan hasil mediasi hari ini yang digelar di Ruang Monitoring Vicon (video conference) Mapolres Bandung, Sabtu (28/7/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin

TRIBUNJABAR.ID, SOREANG- Sempat panas, perselisihan antara ojek online (ojol) dan ojek pangkalan (opang) berakhir damai setelah beberapa kali dilakukan mediasi oleh Polres Bandung.

Terakhir mediasi dilakukan di Ruang Monitoring Vicon (video conference) Mapolres Bandung, Sabtu (28/7/2018) siang.

Mediasi berlangsung cukup lama sekitar lima jam, dimulai pukul 13.00 dan berakhir Pukul 18.30 WIB.

Mediasi yang dipimpin langsung oleh Kapolres Bandung AKBP Indra Hermawan ini, juga dihadiri Muspika Bojongsoang, serta perwakilan ojek online dan ojek pangkalan yang berjumlah belasan.

Dari hasil mediasi tersebut telah disepakati enam poin perjanjian yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan saksi di atas meterai di hadapan Kapolres Bandung dan Muspika Bojongsoang.


Keenam poin tersebut di antaranya, kata Kapolres pertama, keduabelah pihak dari ojol dan opang menyepakati dan menyetujui menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah Cikoneng Bojongsoang.

"Poin kedua, pihak opang akan mencopot spanduk larangan ojol yang dapat memprovokasi kedua belah pihak. Ketiga, sepakat ojol diperbolehkan pick up dan drop up penumpang di wilayah Cikoneng Bojongsoang," tuturnya di Mapolres Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung.

Ghozali Siregar dan Ardi Idrus Bukti Transfer Cerdas Persib Bandung di Era Kepelatihan Mario Gomez

Kemudian poin keempat, kedua belah pihak sepakat ojek pangkalan bisa menjadi ojek online.

Kelima, mereka sepakat untuk melakukan sosialisasi dan edukasi dari ojek online kepada ojek pangakalan yang diwadahi oleh Muspika Bojongsoang.

"Poin keenam, sepakat untuk tidak mencampuri atas peristiwa pidana yang saat ini ditangani pihak kepolisian. Surat kesepakatan ini dibuat secara sadar, sehat rohani dan jasmani dibuat tanpa paksaan siapapun, ditandatangani oleh keduabelah pihak," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved