Saat Sumiyo Bergulat dengan Petugas di Atap Rumah Lantaran Tak Ikhlas Rumahnya Digusur
Bujukan gagal. Pergulatan terjadi di puncak atap. Sumiyo melawan sambil berpegangan pada tiang listrik atap rumah.
"Intine niki griyo kulo, dibrukke ora iklas. Urip turun temurun kok dirampas. (Intinya ini rumah saya, dirobohkan tidak ikhlas. Hidup turun temurun kok dirampas)," kata Sumiyo tak lama setelah diturunkan petugas.
• Marini Zumarnis Akui Orang Tuanya Sempat Tak Suka Dirinya Menjadi Aktris
Sumiyo mengaku tidak akan menerima apapun tawaran pemerintah untuk menyerahkan tanah dan rumahnya menjadi lahan bandara. Karenanya, ia menilai pemerintah arogan dengan memaksa kehendak merobohkan rumah.
"Ini pembongkaran paksa. Sejak semula pilihannya hanya setuju atau menolak. (Bertahan) karena ini warisan orang tua," kata Sumiyo.
Sumiyo mengaku tersakiti untuk kesekian kali. Satu bulan lalu, ia mempertahankan lahan garapan cabai yang juga berada di tengah IPL.
"Cabai tinggal petik dipanen, malah disorok (digusur)," katanya.
• Ini Penampakan Rumah Mewah Kalapas Sukamiskin, Gerbangnya Digembok
Sumiyo memastikan akan bertahan di situ. Ia akan mendirikan tenda, menitipkan barang-barang miliknya ke rumah tetangga, dan akan kembali bercocok tanam di lahannya.
Ia tidak menerima solusi apapun dari pihak manapun, termasuk menerima ganti rugi.
"Kami akan berusaha bikin tenda. Ini hak dan tanah saya. Saya tak bersedia tinggal di situ (rumah relokasi)," katanya.
(Kompas.com/Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tolak Tanah Digusur untuk Bandara, Sumiyo Bergulat dengan Petugas di Atap Rumah"
• Sumiati Terbakar di Ranjang, Warga Kaget Melihat Asap Keluar dari Kamar