Lintasan Menanjak dan Lalu Lintas Padat Jadi Tantangan Peserta Bandung West Java Marathon

Lintasan yang menanjak menjadi tantangan khas dalam Bandung West Java Marathon yang digelar Minggu (22/7/2018).

Penulis: Theofilus Richard | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Theofilus Richard
Bandung West Java Marathon, Jalan Diponegoro, Bandung, Minggu (22/7/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Lintasan yang menanjak menjadi tantangan khas dalam Bandung West Java Marathon yang digelar Minggu (22/7/2018).

Hal itu diakui oleh beberapa peserta Bandung West Java Marathon.

"Race di sini banyak tanjakan daripada di Jakarta. Kalau bisa jangan banyak tanjakan. Lumayan Pasupati," kata Amir (32), peserta kategori Half Marathon, kepada Tribun Jabar.

Amir menyelesaikan maratonnya dengan raihan waktu 1 jam 55 menit.


Amir juga mengaku senang bisa mengikuti Bandung West Java Marathon.

Ia mengaku lebih suka Bandung West Java Marathon dibanding maraton di kota lainnya.

"Di Bandung lebih seru dan udaranya lebih asik. Overall lebih suka di Bandung," ujarnya.

Untuk mengikuti Bandung West Java Marathon, Amir mengaku tidak ada persiapan khusus.

Ia mengaku memang terbiasa berlari rutin seminggu sekali.

Berbeda dengan Amir, peserta lainnya, Effendi (38), mengaku tantangan Bandung West Java Marathon adalah lalu lintas yang padat.

Analisis Persib Bandung Vs Barito Putera : Jalan Terjal Maung Bandung Menuju Juara Paruh Musim

Ia juga mengaku baru pertama kali mengikuti Bandung West Java Marathon.

"Kalau untuk track, mungkin karena traffic agak padat, untuk jalan oke lah, untuk marshal juga oke," ujar Pelatih komunitas lari Run Is Our Therapy (RIOT) Lombok itu.

Effendi menyelesaikan maratonnya dalam waktu 2 jam 12 menit.

Ia mengikuti maraton ini bersama teman-temannya dari RIOT Lombok yang berjumlah delapan orang.

Untuk mengikuti Bandung West Java Marathon, Effendi mengaku selalu berlari secara rutin bersama RIOT Lombok.

"Paling lari sehari lima kilometer. Jadwal rutin biasanya tiga kali seminggu, ada selasa malem, minggu pagi, dan kamis sore," ujarnya.

Bandung West Java Marathon menggelar maraton untuk empat kategori, yaitu 5K, 10K, Half Marathon, dan Full Marathon.

Bandung West Java Marathon diikuti oleh sekira 8000 peserta dari berbagai daerah.

Bahkan ada beberapa pelari berasal dari mancanegara semisal Jepang dan Malaysia.

Rute yang dilalui peserta Bandung West Java Marathon adalah Jalan Diponegoro - Pusdai - Suropati - Layang Pasupati - Dr Djunjunan - W.R Supratman - Jendral Ahmad Yani - Ibrahim Adjie - Terusan Jakarta - Kiaracondong - Gatot Subroto - Turangga - Martadinata - Pelajar Pejuang - Malabar - Palasari - Lodaya - Burangrang - Simpang Lima - Asia Afrika - Banceuy - ABC - Naripan - Braga - Suniaraja - Kebon Jukut - Otista - Kebon Sirih - Aceh - Wastukencana - Pajajaran - Cihampelas - Dago - Merdeka - Jawa - Bangka - Lombok - Riau - Citarum - Ciliwung.

Wakil Ketua KPK Sebut Kalapas Sukamiskin Terlihat Tak Menyesal, Tertawa-tawa dan Santai

Ikut Bandung West Java Marathon, Ini Kata Bima Arya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved