PPDB SMA
Pakai SKTM Palsu, 35.949 Calon Siswa di Jateng Dicoret, Ganjar Pranowo: Orang Tua Jangan ''Ngapusi''
Kasihlah kesempatan kepada mereka, masyarakat yang tidak mampu, agar mereka bisa sekolah. Masa mereka sudah miskin, sekolahnya jelek.
Ganjar bahkan mendapatkan laporan adanya keterlibatan oknum sekolah yang meminta orangtua untuk menggunakan SKTM untuk dapat diterima di sekolah.
Pihaknya pun akan secara tegas memberikan sanksi kepada para oknum sekolah atau ASN yang terlibat dalam penyalahgunaan SKTM, bahkan sampai memperjualbelikannya.
"Saya terima laporan aduan dari masyarakat, bahwa ada oknum sekolah yang bilang kalau ga bisa masuk pakai sktm saja. Ini kurang ajar lho, langsung kita cari orangnya. Kalau ada, kami akan berikan sanksi tegas," kata Ganjar.
• Kuota Haji Kabupaten Bandung Tahun Ini Mencapai 2.582 Orang
Ganjar pun akan melakukan evaluasi terhadap sejumlah permasalahan yang terjadi pada PPDB tahun 2018 ini.
Tahun mendatang, pihaknya tidak akan menerapkan sistem serupa.
Seleksi untuk siswa miskin akan dibuat tersendiri menggunakan basis data yang terpadu.
Pihaknya juga akan segera Menteri Pendidikan untuk mengutarakan permasalahan terkait SKTM dan memberikan catatan-catatan untuk perbaikan sistem penerimaan peserta didik baru tahun mendatang.
"Problemnya adalah besarnya basis data, kalau dia keluarga miskin, Kartu Indonesia Pintar saja sudah cukup, tetapi peraturan menteri meminta perlu adanya SKTM, maka orang jadi mencari. Oleh karena itu basis data kita perbaiki. Tahun depan ngga akan dibuat begini, yang kategori miskin akan seleksi tersendiri," ujarnya.(Rendika Ferri K)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul "Ganjar Pranowo : 35.949 Calon Siswa di Jawa Tengah Dicoret Karena Gunakan SKTM Palsu"