PPDB SMA

Pakai SKTM Palsu, 35.949 Calon Siswa di Jateng Dicoret, Ganjar Pranowo: Orang Tua Jangan ''Ngapusi''

Kasihlah kesempatan kepada mereka, masyarakat yang tidak mampu, agar mereka bisa sekolah. Masa mereka sudah miskin, sekolahnya jelek.

Mumu Mujahidin
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kunjungi venue panjat tebing Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (27/9). Ganjar Pranomo menyaksikan langsung atlet Jateng yang berlaga di babak final boulder mix team (Temi Teli Lasa, Sutrisno, Indahwati dan Harini). Ganjar berbaur dengan penonton lain, dirinya tampak memberi semangat langsung atletnya dengan berkali-kali bertepuk tangan dan berseru memberikan semangat atletnya. 

TRIBUNJABAR.ID, MAGELANG- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan ada 62.456 calon peserta didik baru yang mendaftar sekolah menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2018 di Provinsi Jawa Tengah.

Sebanyak 35.949 orang di antara mereka dicoret, karena setelah dilakukan verifikasi ternyata siswa itu diketahui kategori mampu, ataupun bukan kategori miskin.

"Kita mencoret lebih dari 30 ribu siswa pada PPDB 2018 jenjang SMA/SMK di Provinsi Jawa Tengah. Mereka ini menggunakan SKTM, tetapi setelah diverifikasi, sebenarnya mereka ini tidak miskin," ujar Ganjar, Selasa (10/7/2018) saat pembukaan TMMD Reguler ke 102 di Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang.

Ganjar Pranowo menyayangkan banyaknya calon peserta didik baru yang menyalahgunakan SKTM pada PPDB.


Hanya untuk diterima di sekolah, calon siswa ataupun orang tua siswa sampai berbohong.

Hal ini mencederai sifat kejujuran dan budi pekerti yang selama ini diajarkan kepada para siswa.

"Kita mendidik anak-anak kita untuk jujur ya, berbudi pekerti, ya orang tua jangan ngapusi. Masa untuk pendidikan begitu."

"Kasihlah kesempatan kepada mereka, masyarakat yang tidak mampu, agar mereka bisa sekolah. Masa mereka sudah miskin, sekolahnya jelek. Jangan begitu lah," kata Ganjar Pranowo.

Soal TGB Duet dengan Jokowi di Pilpres 2019, Demokrat: Kita Tidak Boleh Halangi Itu

Lanjut Ganjar, pihaknya sudah meminta setiap SMA/SMK yang ada di Provinsi Jawa Tengah untuk membentuk tim khusus yang akan melakukan verifikasi terhadap para calon peserta didik baru yang mendaftar menggunakan SKTM.

Mereka diterjunkan ke lapangan untuk mengecek kondisi sebenarnya dari para pendaftar, baik kelayakan rumah, sampai dengan wawancara dengan calon siswa dan orangtua siswa.

Hal ini untuk memastikan SKTM yang disertakan betul-betul sesuai dengan kondisi calon siswa.

"Ada tim khusus yang dibentuk di setiap sekolah. Katakan jika ada 100 orang yang mendaftar menggunakan SKTM, maka 10 orang akan dapat memverifikasi 10 orang pendaftaran dan ini tidak sulit," kata Ganjar.


Namun demikian, masih ada yang menyalahgunakan SKTM ini untuk dapat masuk sekolah yang diinginkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved