Kisah Adik Pramoedya Ananta Toer, Soesilo Toer yang Bergelar Doktor tapi Kini Jadi Pemulung

Semua catatan penting yang membuktikan ia pernah berhasil di Rusia itu terbungkus plastik di dalam koper dan terkunci rapat di lemari pakaian.

KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO
Soesilo Toer saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Jalan Sumbawa Nomor 40, Kelurahan Jetis, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (31/5/2018) sore. 

Setelah Perundingan Den Haag, Irian Barat masuk ke dalam pangkuan Ibu Pertiwi.‎ Indonesia berhasil membebaskan Irian Barat. Soes lalu mendulang kesempatan terbang ke luar negeri setelah lolos penjaringan beasiswa otoritas Rusia.

Dari sekitar 9.000 pendaftar, hanya 30 orang yang lolos, termasuk Soes. Dia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Politik dan Ekonomi University Patrice Lulumba.‎

"Aku tidak jadi berangkat ke Irian Barat, namun aku bebas dari pakaian hijau yang enam bulan membungkusku.‎ Aku berangkat ke Rusia sekitar tahun 1962. Di situlah kisah hidup baruku dimulai," tutur Soes.

Singkat cerita, menempuh pendidikan di sana tidaklah mudah. Soes diharuskan mengabdi selama dua tahun di Rusia karena tidak lulus dengan predikat cum laude.

Dia kemudian melanjutkan program pascasarjana di Institut Perekonomian Rakyat Plekhanov. Gelar PhD yang lazimnya ditempuh 2 tahun disabetnya hanya dalam tempo 1,5 tahun. ‎

Selama 11 tahun di Rusia, Soes bekerja apa saja, mulai dari penulis, penerjemah, peneliti dan pekerja kasar. Karena latar belakang pendidikannya, Soes berpendapatan tinggi. Dia hidup bergelimang harta di Rusia. ‎

Baca: Pria di Cina Buat Permintaan Aneh Sebelum Mati, Begini Peti Mati yang Digunakannya

Sepekan sekali, dia bersantap di restoran berkelas di Rusia. Berpindah-pindah lokasi tergantung seleranya.‎ Soes mengaku sering mentraktir teman-temannya dan menggelar pesta kecil-kecilan.

"Saya penggila buku-buku sastra Rusia. Bahkan suatu ketika dosen belum pernah baca, saya sudah khatam. Selama saya bekerja di Rusia, duit saya banyak. Seminggu sekali makan di restoran berkelas. Saat itu, biaya hidup 1 rubel sehari di Rusia. Padahal sebulan saya kantongi 400 rubel," katanya sambil tersenyum.‎ (Puthut Dwi Putranto Nugroho)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Soesilo Toer, Adik Pramoedya Ananta Toer yang Bergelar Doktor dan Kini Jadi Pemulung (1)"

Sumber: Kompas
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved