Ini 4 Fakta Seputar Peci Sufi Cirebon, dari Rahasia Tahan Lama hingga Asal Muasal Peci Sufi

Bagian atas peci sufi Cholil terlihat meruncing dan terdapat sebuah untaian benang sepanjang kira-kira 10 cm.

Tribun Jabar/ Ahmad Imam Baehaqi
Cholil, pembuat peci sufi saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Selasa (29/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Cholil, warga warga Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, merupakan seorang perajin peci sufi.

Ia sudah lebih dari satu dekade menjadi seorang perajin peci sufi.

Sekilas bentuk peci sufi buatan Cholil tampak seperti peci buatan Turki.

Namun, bagian atas peci sufi Cholil terlihat meruncing dan terdapat sebuah untaian benang sepanjang kira-kira 10 cm.

Selain itu, peci sufi Cholil juga menggunakan berbagai warna, tidak hanya hitam atau putih.

Tingginya juga bervariasi, berkisar antara 10 cm - 18 cm.

Berikut fakta-fakta seputar peci sufi buatan Cholil yang berhasil dirangkum Tribun Jabar.

1. Jelang Lebaran Pesanan Membludak

Menjelang Lebaran, pesanan peci sufi Cholil membludak.

Bahkan Cholil sudah menutup pesanan dari sebelum Ramadan.

Jika dipaksakan menerima, maka Cholil khawatir pesanan itu tidak selesai saat Lebaran nanti.

Untuk membuat satu peci sufi, Cholil membutuhkan waktu selama kira-kira satu jam.

"Kalau lebaran bisa 3 kali lipatnya, kerjanya dikebut," kata Cholil saat ditemui di rumahnya, Selasa (29/5/2018).

2. Sudah Dikenal Hingga Luar Cirebon

Seluruh pesanan peci sufi tidak hanya datang dari Kota Cirebon, tetapi dari berbagai daerah di Indonesia.

Menurut Cholil, hampir setiap daerah di Indonesia ada yang memesan peci sufi buatannya.

"Lebaran sekarang ada yang pesan dari Riau, Aceh, Lampung, dan lainnya," ujar Cholil.

Keterampilan membuat peci sufi itu dipelajari secara otodidak.

Cholil bercerita awalnya ia hanya iseng ingin tampil mengenakan peci yang berbeda saat Lebaran.

Cholil pun merancang sendiri peci uniknya itu, kemudian membuatnya di rumahnya.

"Saat salat idulfitri banyak yang tanya pecinya buat di mana, saya bilang buat sendiri, kemudian banyak yang minta dibuatkan," kata Cholil.

Baca: Di Garut, Ada Kopi Bisa Jadi Wine! Segini Harganya

3. Lebih Kuat dan Tahan Lama

Peci sufi buatan Cholil juga dipercaya lebih kuat dan tahan lama.

Pasalnya, peci sufi itu dibuat secara manual dan menggunakan teknik khusus.

"Kainnya juga ada beberapa lapis, dari lapisan dalam sampai luar," ujar Cholil.

Ia mengatakan, untuk lapisan pertama menggunakan kain pentras.

Selanjutnya akan dilapisi kain kedua yang bertekstur lebih keras.

Kain jenis tricot menjadi lapisan ketiga, sedangkan lapisan terluarnya bisa menggunakan kain jenis apapun, dari mulai wol, katun, dan lainnya.

4. Dibuat Secara Manual

Peci sufi produksi Cholil masih dibuat secara manual, baik jahit tangan maupun menggunakan mesin.

Menurut Cholil, ada tiga tahapan dalam proses pembuatan peci sufi.

Di antaranya, pemotongan bahan, pengepresan menggunakan setrika. dan menjahitnya.

"Setelah semua kain dipotong, nanti dipres. Kain lapisan kedua itu mengandung lem yang langsung menempel saat disetrika," kata Cholil.

Selanjutnya dijahit menggunakan mesin hingga berbentuk bulat.

Tahapan terakhirnya ialah dijahit menggunakan tangan untuk pemasangan bagian atas peci.

Harga peci sufi buatan Cholil bervariasi, tergantung model dan kain yang digunakan.

Rata-rata dari mulai Rp 35 ribu hingga Rp 100 ribu perpecinya.

Baca: Duh! Benarkah Tenaga Honorer Tidak Mendapat THR dan Cuti?

Baca: Ini Doa Narsis Sam Aliano yang Dipasang pada Baliho, Minta Dipinang?

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved