Serangan Bom di Surabaya
Sepekan Berlalu, Kondisi Pengebom Tiga Gereja Surabaya Terlantar dan Belum Dimakamkan
Keduanya membawa bom dengan cara dipangku, masuk ke gereja naik motor dan memaksa masuk.
TRIBUNJABAR.ID - Nama Dita Oepriyanto menjadi sorotan setelah mengajak istri dan keempat anaknya untuk melakukan aksi bom bunuh diri di 3 gereja di Surabaya.
Dita Oepriyanto adalah pimpinan Jamaah Ansarud Daulah (JAD) Surabaya.
Dita menjadi pelaku bom bunuh diri Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno.
Ia naik mobil Avanza dan menabrakkannya ke gereja hingga terjadi ledakan bom di mana bom diletakkan di dalam mobil.
Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya.
Ia datang ke gereja jalan kaki bersama dua anak perempuannya, yakni FS (12) dan PR (9).
Puji membawa bom bunuh diri yang ditaruh di pinggangnya.
Sedangkan di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, bom bunuh diri dilakukan oleh dua anak laku-laki Dita, YF (18) dan FH (16).
Keduanya membawa bom dengan cara dipangku, masuk ke gereja naik motor dan memaksa masuk.
Kemudian bom meledak hingga menimbulkan banyak korban.
Baca: Orangtuanya Punya Perusahaan Bus, Hotman Paris Tajir Dari Orok: Lebih Kaya Dari Ayahnya Raja Minyak
Setelah seminggu tewas, baru jenazah Puji Kuswati dan dua anak kecilnya, FS (12) dan PR (9), yang sudah dikuburkan di Magetan, Jawa Timur.
Sedangkan jenazah Dita dan dua anaknya yang lain masih 'telantar' di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, karena belum ada keluarga yang mengambil jenazahnya.
Selain itu, menurut informasi, jenazah Dita dan 2 anaknya masih akan dibutuhkan untuk tes DNA.
Baca: Viral, Polisi Didorong dan Dimarahi Wanita yang Mengaku Keluarga Pejabat, Ini Faktanya
Dari 13 jenazah pelaku bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo, kini tinggal tiga jenazah yang belum diserahkan RS Bhayangkara Polda Jatim ke keluarga guna dimakamkan.
Tiga jenazah yang masih tersimpan di ruang jenazah RS Bhayangkara hingga Minggu (21/5/2018) pagi, yakni jenazah Dita Oepriyanto (pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantikosta Jl Arjuna), dua anak laki-laki Yusuf Fadil dan Firman Halim (pelaku bom bunuh diri Gereja Santa Matia Tak Bercela Jl Ngagel).
"Untuk jenazah pelaku, tinggal tiga saja. Masih nunggu tes DNA, lainnya clear semua," sebut Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin saat ditemui usai meninjau gereja-gereja di Surabaya, Minggu (21/5/2018) pagi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/keluarga-pelaku-peledakkan-bom-bunuh-diri-di-tiga-gereja-di-surabaya_20180513_220735.jpg)