Serangan Bom di Surabaya

Kisah Daniel Agung, Juru Parkir 15 Tahun yang Meninggal Setelah Halau Mobil Teroris

Daniel Agung meninggal dunia setelah berusaha menghalangi kendaraan pembawa bom yang masuk ke halaman gerejanya.

Dok. Twitter
Daniel Agung Putra Kusuma, anak 15 tahun yang meninggal dunia dalam ledakan bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuno, Surabaya, Minggu (13/5/2018). 

Menghalau Mobil Teroris

Menurut keterangan yang diterimanya, Budi mengatakan, Daniel Agung merupakan pahlawan karena berusaha menghalau mobil pembawa bom yang dikemudikan oleh terduga teroris, Dita Oeprianto.

"Posisinya dia menghalau mobil yang bawa bom. Di depan, mobil menabrak pagar gereja akhirnya kena anakku sama temannya itu," tambahnya.

Baca: Kemenag Rilis 200 Nama Mubalig yang Memenuhi Kriteria, Kok Tak Ada Ustaz Abdul Somad?

Pujian terhadap aksi heroik anaknya yang lahir 31 Desember 2003 itu pun diterimanya.

Bagi keluarga, Daniel Agung adalah anak yang baik dan penurut. Daniel Agung sudah ditinggal sang ibu yang meninggal dunia saat sang anak berusia 2 tahun.

Sejak saat itu, Daniel dan kakaknya, Novi, dirawat oleh sang nenek.

"Anaknya baik-baik saja, anak yang taat dan penurut. Saya selalu ajarkan 'kamu harus cinta dan setia pada Tuhan, suka berdoa dan baca Firman Tuhan'. Itu sehari-hari yang dilakukannya," lkata Sumijah sambil terisak.

"Dia juga menjadi teladan di sekolah dan gereja. Guru dan teman-temannya kemarin semua datang. Anaknya penurut, enggak pernah bikin ulah. Tetangga dari dia bayi pun pada datang semua. (Daniel) Enggak pernah bikin ulah, enggak pernah macam-macam. Main sama teman-teman ya biasa-biasa saja. Anaknya penurut, bisa gaul dengan siapa saja," kata Sumijah dengan suara bergetar.

Sementara itu, sang kakak, Novi, terus menangis. Dia disebut sangat terpukul dengan kepergian sang adik.

"Novi harus tegar ya. Kalau Novi kuat, Uti kuat," ucap Sumijah sambil memeluk Novi.

"Tuhan mengasihi kita semua. Daniel menjadi pahlawan. Kita harus bersyukur, kita harus kuat. minta Tuhan kekuatan. Semua itu kehendak-Nya. Hanya bersyukur, Tuhan itu baik, selalu baik," katanya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Air Mata untuk Daniel, Anak 15 Tahun yang Meninggal Saat Halau Mobil Pelaku Bom"

 

Sumber: Kompas
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved