14 Difabel Ikut USBN di SDN Cipageran Mandiri 1, Tak Pakai Waktu Tambahan
Meski diberikan tambahan waktu, lanjutnya, murid ABK tersebut ternyata cepat dalam mengerjakan soal-soal ujian.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI- Sebanyak 14 anak berkebutuhan khusus (ABK) ikut Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) tahun 2018 di SDN Cipageran Mandiri 1, Kota Cimahi.
Pelaksanaan USBN tingkat SD tersebut digelar serentak mulai, Kamis (3/5/2018) hingga Sabtu (5/5/2018).
Pada pelaksanaan USBN hari pertama ini, di SD tersebut, ABK yang mengikuti USBN digabungkan dengan murid reguler. Murid ABK diberikan pelayanan khusus.
Kepala SDN Cipageran Mandiri 1, Trisayekti mengatakan pelayanan khusus itu di antaranya, penambahan waktu 40 menit dari batas waktu normal yakni 120 menit. ABK punya 160 menit untuk mengerjakan ujian.
Kabar Terbaru Siti KDI yang Menikah dengan Pria Turki, Dia Punya Putri Kecil yang Menggemaskan https://t.co/kcowpADULB via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 3, 2018
"Disatukannya ABK dengan siswa reguler pada pelaksanaan USBN karena ABK di sekolah ini hanya yang lambat dalam belajar," ujar Trisayekti saat ditemui di SD Cipageran Mandiri 1, Kamis (3/5/2018).
Meski diberikan tambahan waktu, lanjutnya, murid ABK tersebut ternyata cepat dalam mengerjakan soal-soal ujian.
"Selesai pengerjaannya sama seperti siswa yang reguler karena yang namanya ABK kadang mengerjakan soal itu kan kurang teliti," ujarnya.
Baca: 10 Tahun Tinggal di Gubuk dengan Kambing, Pasutri Ini Akhirnya Mengelus Tembok Rumah
Baca: Makin Relijius, Penyanyi Dewi Sandra Lebih Selektif Bawakan Lagu
Ia menjelaskan, mekanisme dalam pelaksanaan USBN untuk siswa ABK didampingi dan dibimbing guru pengawas saat pengerjakan soal-soal ujian, agar mereka bisa lebih teliti.
Soal USBN untuk siswa ABK disamakan dengan siswa regule tapi siswa ABK tetap diarahkan secara baik dan dilayani dengan penuh kesabaran.
"Karena mereka (ABK) pengetahuannya kurang seperti dalam membaca terutama pemahamannya kurang jadi dalam memahami materi itu kurang sekali," katanya.
Jika tidak didampingi, lanjutnya, murid ABK dikhawatir tidak dapat mengisi soal-soal USBN dengan baik. (*)