Disparbud Jabar Gelar Rapat Koordinasi II Pemasaran Pariwisata Jawa Barat di Kota Baru Parahyangan

Pelaksanaan Rakor II Pemasaran Pariwisata Jawa Barat ini selain menjadi misi pada triwulan II, juga sebagai tindak lanjut dari Rakor I

Editor: Dedy Herdiana
ISTIMEWA
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Ida Hernida. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat kembali menggelar Rapat Koordinasi II Pemasaran Pariwisata Jawa Barat di Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (17/4/2018).

Dalam kegiatan tersebut semua Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di Pemprov Jabar dan kabupaten atau kota yang terkait dengan persoalan pemasaran pariwisata turut hadir.

Selain itu hadir pula perwakilan dari perguruan tinggi, dewan kebudayaan, dan undangan lain yang berkaitan dengan pemasaran pariwisata.

Khusus untuk jajaran OPD yang hadir adalah yang terkait langsung dengan objek kepariwisataan dan OPD yang dipandang sangat menentukan untuk mengatasi masalah promosi dan destinasi, serta OPD yang mengelola urusan kepariwisataan kabupaten dan kota.

Baca: VIDEO: Latihan Persib, Dedi Kusnandar Latihan Terpisah, Kim Jeffrey Kurniawan Absen

Baca: Kepala Dinas KUMKM Jabar Ajak Pelaku Usaha Kecil Belajar Personal Branding

Pelaksanaan Rakor II Pemasaran Pariwisata Jawa Barat ini selain menjadi misi pada triwulan II, juga sebagai tindak lanjut dari Rakor I yang dilaksanakan pada triwulan satu di Hotel Jayakarta.

Adapun persoalan yang dibahas dalam Rakor II Pemasaran Pariwisata Jawa Barat tersebut adalah mengenai customer direct marketing dengan tema pemasaran tentang adventure yang disesuaikan dengan perkembangan ekonomi digital.

Kadisparbud Jabar, Ida Hernida mengatakan target wisatawan yang datang ke Jawa Barat pada tahun 2018 adalah wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 1.750.000 kunjungan, dan wisatawan nusantara (wisnus) sebanyak 58.000.000 kunjungan.


"Pasar digital, dikatakannya, juga menjadi strategi pariwisata yang sedang dicanangkan untuk mendorong pembangunan pariwisata ekonomi kreatif dan industri kecil," katanya dalam rilis yang diterima Tribun Jabar, Rabu (18/4/2018).

Menurut Ida Hernida, pariwisata juga menjadi aset yang menjanjikan untuk kemajuan daerah.

Kemajuan daerah melalui aset pariwisata akan terwujud, jika brand-nya mampu dipasarkan dengan baik.


"Jika tanpa brand akan sulit memasarkannya," kata Ida yang juga menjelaskan tentang branding West Java Tourism terbaru.

Kadisparbud Jabar juga berpesan agar dalam pemasaran pariwisata Jabar sekarang ini semua pihak turut menyentuh Geopark Ciletuh, menggenjot pasar digital, nomedic tourism, dan wisata halal. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved