Tinjau Pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, Rini Sebut Baru 56,5 Persen Lahan Dibebaskan
Terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung yang nanti memiliki kecepatan 350 kilometer per jam ini diharapkan rampung dalam dua tahun
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, CIKALONGWETAN - Menteri Negara BUMN, Rini Soemarno dalam rangka HUT ke-20 BUMN mengunjungi kawasan Maswati, Walini, Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (21/3/2018) siang.
Dalam kunjungannya ini, Rini bakal memberikan CSR (corporate social responsibility) penanaman pohon, padat karya, serta memberikan sumbangan ke perpustakaan SD dan SMP Maswati.
Baca: Lima Rumah Jebol, Enam Motor Hanyut di Sungai, Saat Banjir Bandang Terjang Bojongkacor Bandung
Selain memberikan CSR, Rini pun meninjau proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di perkebunan teh Walini. Saat peninjauan, para pekerja tengah membangun terowongan atau tunnel yang masih memakan waktu.
Terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung yang nanti memiliki kecepatan 350 kilometer per jam ini diharapkan rampung dalam dua tahun.
Menelaah Aturan Syariah di Aceh, Dilarang Berpacaran hingga Tabunya Pakaian Ketat https://t.co/WmNTlhtMAT via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 21, 2018
"Sekitar 100 meter dari tunnel ini kami bangun stasiun utama dari kereta cepat Bandung yang ada di Walini. Jadi, tidak akan jauh dari Stasiun Maswati sekaligus kami mau ada jalur yang dihubungkan dengan kereta biasa, agar masyarakat dari tempat lain, seperti Purwakarta jika naik kereta cepat bisa dari sini ke Jakarta," katanya di lokasi, Rabu (21/3/2018).
Jadwal Persib Bandung di Liga 1 Maju-Mundur, Ini Revisi Terbarunya https://t.co/n3XtsvmQYo via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 21, 2018
Menurut Rini, lahan untuk pembangunan kereta cepat ini sudah 56,5 persen dibebaskan dan kini terus berjalan. Kendala dari pembangunan kereta cepat ini, kata Rini, karena masalah RTRW nasional yang tertunda.
"Ada empat kabupaten yang RTRW-nya juga belum terselesaikan dan kami mesti menunggu itu," ujarnya.