TNI Bentuk Pasukan Gober di DAS Citarum, Personelnya Warga Setempat Diupah Rp 80 Ribu Per Hari
"Di sektor 21 ini kami menempatkan 200 prajurit di seluruh wilayah anak sungai Citarum. Masing-masing ada sekitar 12 sampai 20 prajurit.
Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNJABAR.ID, BALEENDAH - Untuk melestarikan lingkungan, menangani sampah dan limbah di Citarum, aparat TNI mengajak warga di sekitaran DAS Citarum membentuk Pasukan Gober (gorong-gorong dan kebersihan) atau Agen Pelopor Kebersihan agar warga terbiasa menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya.
Seperti di Sektor 21 yang meliputi 12 anak sungai, dimulai dari Sungai Citarik di Kecamatan Rancaekek hingga Sungai Cimahi di Kota Cimahi, pihak TNI menerjunkan sekitar 100 Pasukan Gober.
Mereka ditempatkan di masing-masing anak sungai sektor 21. Seperti Sungai Citarik, Cikeruh, Cipamokolan, Cidurian, Citepus, Cikapundung, Cisangkuy, Ciranjeng, Cirasea, Cibeureum, Cimahi, dan Murci (Muara Ciwidey).
Baca: Anaknya Mengonsumsi Sabu Sebanyak Dua Kali, Kondisi Ibunda Roro Fitria Tak Disangka-sangka
Komandan Sektor 21 Satgas Citarum Harum, Kolonel Inf Yusep Sudrajat, mengatakan di setiap anak sungai di masing-masing subsektor ini, ditempatkan sekitar 7 sampai 10 orang Gober yang merupakan warga setempat.
"Di sektor 21 ini kami menempatkan 200 prajurit di seluruh wilayah anak sungai Citarum. Masing-masing ada sekitar 12 sampai 20 prajurit. Selain itu kami juga mengajak warga sebagai pasukan gober. Setiap wilayah ada sekitar 7 sampai 10 orang anggota," tutur Dansektor 21, di Baleendah, Jumat (16/2/2018).
Mbah Mijan: 7 Perewangan Akan Bantu Bebaskan Mbak Roro Fitria, Jangan Lupa ART Siapkan Sesaji https://t.co/VGlSOlC84A via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 16, 2018
Gober dan prajurit ini bertugas menjaga kebersihan lingkungan sekitar, membersihkan sampah-sampah di permukaan anak-anak Sungai Citarum. Pembentukan pasukan gober ini juga diharapkan dapat menanamkan kebiasaan kepada masyarakat dalam merawat dan menjaga kebersihan lingkungan.
"Selain itu kami juga membantu masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan (pengangguran) untuk menjadi pasukan gober. Mereka kami beri sekidit upah per harinya," katanya.

Para gober ini diberi upah atas pekerjaannya menjaga kebersihan lingkungan. Setiap hari mereka dibayar Rp 80 ribu dengan hitungan 8 jam kerja (office hour) per hari. Dengan rincian Rp 45 ribu uang makan, Rp 15 ribu uang saku, dan Rp 20 ribu uang penginapan. Upah tersebut sama seperti upah para prajurit TNI yang ditempatkan di setiap sektor.
"Untuk saat ini masing-masing pasukan Gober masih mamakai peralatan seadanya, yang mereka miliki masing-masing. Kedepan kami akan fasilitasi dengan peralatan lengkap. Sudah kami ajukan mudah-mudahan secepatnya," ujarnya.
Ini Efek Samping Penggunaan Albothyl, Pantesan BPOM Melarang https://t.co/liF53WhnCf @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 16, 2018
Sebelumnya Kapala Penerangan Kodam III Siliwangi, Kolonel ARH Desy Aryanto, beberapa waktu lalu mengatakan kegiatan pelestarian lingkungan, penanganan sampah dan limbah ini melibatkan 1.400 prajurit yang tersebar di beberapa wilayah.
Sebanyak 200 prajurit ditempatkan di kebun pembibitan di Situ Cisanti. Kemudian, 200 prajurit lainnya ditempatkan di kilometer nol Situ Cisanti yang bertugas melakukan pembersihan lingkungan. Serta, 1000 prajurit lainnya dibagi ke lima sektor dengan masing-masing sektor sebanyak 200 prajurit.
Mereka selain mendampingi gober dalam menjaga lingkungan, para prajurit ini juga bertugas malakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya kebersihan lingkungan. Sehingga mampu mengubah pola pikir (mindset) masyarakat tentang kebersihan.