Korupsi eKTP

Licinnya Fredrich Yunadi Hindarkan Setya Novanto dari Pemeriksaan KPK, Begini Caranya

Tujuannya agar Novanto selaku tersangka kasus e-KTP dapat menghindari pemeriksaan penyidikan KPK.

Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, bersiap menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (16/1/2018). Fredrich menjalani pemeriksaan sebagai tersangka dalam kasus dugaan menghalangi dan merintangi penyidikan kasus KTP elektronik. 

"Padahal, sebelumnya ia telah menemui Novanto di Gedung DPR dan saat penyidik KPK datang, Novanto terlebih dahulu telah pergi meninggalkan rumahnya bersama dengan dua ajudannya, yaitu Azis Samual dan Reza Pahlevi menuju Bogor," ungkap jaksa Fitroh.

Jaksa membeberkan, Novanto meninggalkan rumahnya sebelum tim penyidik KPK datang untuk menangkapnya.

Dia menginap di Hotel Sentul, Bogor, sambil memantau perkembangan situasi melalui televisi.

Dan pada kamis, 16 November 2017, Novanto kembali lagi ke Jakarta menuju Gedung DPR.

Pada pukul 11.00 WIB, Fredrich menelepon teman lamanya yang seorang dokter, dr Bimanesh Sutarjo.

Ia meminta bantuan dokter tersebut agar Novanto bisa dirawat inap di RS Medika Permata Hijau Jakarta dengan diagnosa menderita beberapa penyakit, salah satunya adalah hipertensi.

Rumah sakit tersebut merupakan tempat bekerja Bimanesh.

Untuk menegaskan permintaan itu, Fredrich datang menemui dr Bimanesh di kediamannya, Apartemen Botanica Tower, Simprug, Jakarta Selatan pada hari yang sama pukul 14.00 WIB.

Fredrich menyodorkan foto data rekam medik Novanto di RS Premier Jatinegara yang ia foto beberapa hari sebelumnya kepada dr Bimanesh.

Padahal, tidak ada surat rujukan dari RS Premier Jatinegara untuk dilakukan rawat inap terhadap Novanto di rumah sakit lain.

Dokter Bimanesh menyanggupi permintaan Fredrich itu.

Padahal, dia mengetahui bahwa saat itu Novanto sedang terjerat kasus e-KTP dan tengah dicari oleh pihak KPK.

Selanjutnya, dr Bimanesh menghubungi dr Alia selaku Pelaksana tugas Manajer Pelayanan Medik RS Medika Permata Hijau.

Ia meminta dokter Alia agar menyiapkan ruang VIP untuk rawat inap pasien atas nama Setya Novanto yang direncanakan akan masuk RS Medika dengan diagnosa penyakit hipertensi berat.

Padahal dr Bimanesh belum pernah melakukan pemeriksaan fisik terhadap Novanto.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved