Kuliner Bandung
Mau Sate yang Tak Biasa? Yuk, Cobain 5 Sate ''Anti-mainstream'' di Bandung Berikut Ini
Bahkan tidak tanggung-tanggung, beberapa di antaranya telah melegenda dan banyak difavoritkan masyarakat.
Penulis: Fasko dehotman | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Satu porsi sate di sini bisa dinikmati dengan harga Rp 20 ribu.
Baca: Gagal di Dua Pilkada, Hengki Berharap Pilkada Ketiganya di KBB Ini Bisa Meraih Sukses
Sate Ayu Imam Bonjol bisa dikunjungi setiap hari mulai pukul 11.00 WIB hingga 18.00 WIB.
5. Sate Bebek khas
Belakangan ini di Bandung, muncul sate unik karena memakai daging yang berbeda, yakni sate bebek.
Adalah Sate Sableng yang mangkal dikawasan Sudirman Street Food Jalan Sudirman Bandung.
Sate sableng terbuat dari seluruh bagian daging bebek peking kualitas baik. Mulai daging, kulit, kepala, hingga tulangnya dimanfaatkan untuk sate dan menu pendampingnya berupa sup.
Satu porsi sate berisi 10 tusuk. Jika dipesan dengan lontong dan sup, sate berisi 8 tusuk.
Keunikan sate bebek bertambah dengan adanya lontong lalu lintas. Lontong lalu lintas berwarna merah, kuning, dan hijau layaknya lampu lalu lintas. Soal rasa, lontong ini sama seperti lontong biasa
Satu porsi sate bebek termasuk lontong dan sup bisa dinikmati dengan harga Rp 35 ribu.
Bagi Anda yang tertarik mencicipinya, bisa menikmati Sate Sableng setiap harinya. (Fasko Dehotman/Tribun Jabar)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/sate-anti-mainstream_20180110_143315.jpg)