Kuliner Bandung

Mau Sate yang Tak Biasa? Yuk, Cobain 5 Sate ''Anti-mainstream'' di Bandung Berikut Ini

Bahkan tidak tanggung-tanggung, beberapa di antaranya telah melegenda dan banyak difavoritkan masyarakat.

Penulis: Fasko dehotman | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Kolase Tribun Jabar
Sate anti-mainstream 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG- Sate, makanan yang berbahan dasar daging dengan cara ditusuk ini, memang banyak penggemarnya.

Tidak salah jika olahan daging sate banyak ditemui di seluruh Indonesia.

Umumnya menu sate identik dengan daging ayam, kambing, atau sapi tapi muncul pula sajian sate anti mainstream yang memakai daging yang berbeda tanpa mengurangi rasa aslinya.

Khusus di wilayah Bandung, banyak dijumpai penjual sate anti mainstream dengan predikat halal, mulai dari pinggiran jalan, warung tenda, hingga restoran pun menyediakannya.

Bahkan tidak tanggung-tanggung, beberapa di antaranya telah melegenda dan banyak difavoritkan masyarakat.

Berikut lima sajian sate anti mainstream yang bisa Anda cicipi di Bandung.

1. Sate Kuda Bpk Awan R

Hasil sajian sate kuda bumbu kacang yang begitu maknyus.
Hasil sajian sate kuda bumbu kacang yang begitu maknyus. (Tribun Jabar/Fasko Dehotman)

Bila bertandang ke kawasan Jalan KH Ahmad Dahlan atau lebih dikenal disebut Jalan Banteng, Anda akan menemui satu warung tenda yang menjual sate kuda.

Warung tersebut adalah Sate Kuda Original Bapak Awan R. Sate Kuda Bpk Awan R berlokasi di Jalan Jalan Banteng No 59, Kota Bandung.

Untuk sate kudanya, Anda bisa memilih tiga menu yang tersedia, di antaranya adalah sate daging kuda, sate torpedo kuda, dan sate urat kuda.

Baca: Garing dan Pedasnya Gehu Pak Yayat Pal 3, Bikin Mulut Panas Membara Huuh Haah

Dari segi rasa, olahan Sate Kuda Pak Awan ini tidak perlu diragukan lagi. Irisan daging kuda yang diselimuti kuah kental kecokelatan seakan merayu untuk segera disantap.

Bagi Anda yang tertarik mencicipinya, satu porsi sate daging kuda dihargai Rp 19.000 saja.

Jam operasional Sate Kuda Bpk Awan Rdibuka setiap hari pada pukul 16.00 WIB-22.00 WIB, kecuali hari Minggu tutup.

2. Sate Kelinci Pa Sapri

Sate Kelinci Pa Sapri.
Sate Kelinci Pa Sapri. (Tribun Jabar/Fasko Dehotman)

Lembang terkenal sebagai penghasil olahan sate kelinci yang menggoyang lidah selain sebagai penghasil sate ayam, kambing, dan sapi.

Bila bertandang ke kawasan Jalan Raya Lembang, Anda akan menemui satu warung yang khusus menjual sate kelinci.

Warung yang dimaksudkan itu adalah Warung Sate Kelinci Pak Sapri yang berlokasi diJalan Raya Lembang KM 12, Kabupaten Bandung Barat.

Warung Sate Kelinci Pa Sapri menyediakan dua varian menu sate kelinci, di antaranya adalah sate daging kelinci dan sate penyet kelinci.

Agar menambah kenikmatannya, Anda bisa memesan sate kelinci yang ditambahkan bumbu kacang atau bumbu kecap. Tidak lupa juga menambahkan nasi putih.

Bagi Anda yang tertarik mencicipinya, satu porsi sate daging kelinci dihargai Rp 30.000 saja. Sedangkan menu daging kelinci lainnya dihargai Rp 25.000-Rp 30.000.

Baca: Ahok Berusaha Pertahankan Vero dari Pria Good Friend’, Minta Bantuan Pendeta, Hasilnya Malah Begini

Jam operasional Sate Kelinci Pa Sapri dibuka setiap hari selama 24 jam non stop.

3. Sate Buntel Kardjan

Sate Buntel Kardjan
Sate Buntel Kardjan (Tribun Jabar/Fasko Dehotman)

Sate buntel merupakan penganan khas Surakarta (Jawa Tengah) yang diolah dari daging kambing cincang.

Umumnya sate ini dibungkus dengan lemak kambing kemudian dibakar, serta bumbu yang sering digunakan adalah merica dan kecap manis.

Khusus di Kota Bandung, ada satu tempat makan legendaris yang menyajikan sate buntel sebagai menu utamanya.

Adalah Waroeng Sate Kardjan yang telah lama eksis sejak 1925 sebagai pelopor menu sante buntel tertua di Bandung.

Untuk penyajiannya, sate buntel di sini menggunakan hotplate agar terjaga kehangatan dari daging satenya.

Sebagai pendampingnya, juga diberikan tiga piring kecil yang masing-masing berisi bumbu kacang, bumbu sambal kecap dan satu piring lagi berisi acar meliputi potongan tomat, kol, timun, dan irisan bawang merah.

Bagi Anda yang tertarik mencicipinya, satu porsi sate buntel yang berisi tiga sate hanya dihargai Rp 66.000.

Untuk jam operasionalnya, Waroeng Sate Kardjan dibuka setiap hari pada pukul 11.00-23.00 WIB.

Baca: Naik Vespa Modifikasi Daftar ke KPU, Pasangan Mulyono dan Ima Slamet Tiba Lebih Awal

4. Sate Susu Sapi khas Kedai Sate Ayu Imam Bonjol

Sate Susu Sapi Kedai Sate Ayu Jalan Imam Bonjol Bandung
Sate Susu Sapi Kedai Sate Ayu Jalan Imam Bonjol Bandung (Tribun Jabar)

Sate susu sapi memiliki karakteristik kenyal, gurih, dan berbentuk persegi.

Berbeda dengan sate ayam dan sapi, daging sate susu direbus terlebih dahulu selama tiga puluh menit agar mengeras sehingga mudah untuk dipotong-potong.

Salah di antara tempat yang menjajakan sate susu sapi di Bandung adalah Kedai Sate Ayu Imam Bonjol.

Kedai ini berlokasi di Jalan Imam Bonjol No 6 Bandung. Sate susu sapi ini sudah beroperasi selama 20 tahun di sana.

Satu porsi sate susu sapi di sini berisikan 10 tusuk sate yang terdiri dari tiga tusuk sate susu yang dicampur tujuh sate ayam atau sapi.

Sajian sate susu sapi ini juga dilumuri bumbu kuning khas Sate Ayu Imam Bonjol sebelum dipanggang.

Bumbu kuning itu dibuat dari sepuluh macam rempah di antaranya laja, sirih, bawang merah, dan bawang putih dicampur gula dan garam.

Satu porsi sate di sini bisa dinikmati dengan harga Rp 20 ribu.

Baca: Gagal di Dua Pilkada, Hengki Berharap Pilkada Ketiganya di KBB Ini Bisa Meraih Sukses

Sate Ayu Imam Bonjol bisa dikunjungi setiap hari mulai pukul 11.00 WIB hingga 18.00 WIB.

5. Sate Bebek khas

Sate Sableng
Sate Sableng (Dokumentasi Tribun Jabar)

Belakangan ini di Bandung, muncul sate unik karena memakai daging yang berbeda, yakni sate bebek.

Adalah Sate Sableng yang mangkal dikawasan Sudirman Street Food Jalan Sudirman Bandung.

Sate sableng terbuat dari seluruh bagian daging bebek peking kualitas baik. Mulai daging, kulit, kepala, hingga tulangnya dimanfaatkan untuk sate dan menu pendampingnya berupa sup.

Satu porsi sate berisi 10 tusuk. Jika dipesan dengan lontong dan sup, sate berisi 8 tusuk.

Keunikan sate bebek bertambah dengan adanya lontong lalu lintas. Lontong lalu lintas berwarna merah, kuning, dan hijau layaknya lampu lalu lintas. Soal rasa, lontong ini sama seperti lontong biasa

Satu porsi sate bebek termasuk lontong dan sup bisa dinikmati dengan harga Rp 35 ribu.

Bagi Anda yang tertarik mencicipinya, bisa menikmati Sate Sableng setiap harinya. (Fasko Dehotman/Tribun Jabar)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved