Sunda Lelea, Bahasa Asli Warga Lelea yang Hampir Punah - Berikut Perbedaannya dengan Sunda Priangan
Ia mengatakan, bahasa Sunda Lelea masih digunakan, khususnya dalam setiap acara adat di Desa Lelea.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.CO.ID, INDRAMAYU - Warga Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, berkomunikasi menggunakan bahasa Sunda.
Berbeda dengan masyarakat Indramayu pada umumnya yang menggunakan bahasa Jawa.
"Di sini warganya berbahasa Sunda Lelea," kata Edy Iriana, Koordinator Acara Ngarot saat ditemui di rumah Kepala Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Rabu (27/12/2017).
Ia mengatakan, bahasa Sunda Lelea berbeda dengan yang dituturkan di daerah Priangan.
Baca: Ini Awal Mula Gigolo Bunuh Pelanggannya yang Cantik di Batam
Sekilas terdengar seperti perpaduan bahasa Sunda dan Bahasa Jawa.
Selain itu, pelafalan "eu" diganti dengan "u" atau "e."
Misalnya, kata "jeung" dalam Sunda Lelea diucapkan "jung" dan kata "iyeu" berubah menjadi "iyu."
Penampilan Mulan Jameela jadi Sorotan hingga Mbah Mijan Komentari Hubungan Raffi dan Ayu Ting Ting https://t.co/aiUe9jWlGE via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 27, 2017
Beberapa kata dalam bahasa Sunda Lelea juga memiliki makna yang jauh berbeda dibanding bahasa Sunda umumnya.
Misalnya, kata "kendi" dalam bahasa Sunda di kawasan Priangan berarti teko tempat menyimpan air minum, dalam bahasa Suna Lelea kata "kendi" bermakna "di mana."
"Ada banyak perbedaan dengan bahasa Sunda di Priangan. Sunda Lelea memang tergolong kasar," ujar Edy Iriana.
Ia mengatakan, bahasa Sunda Lelea masih digunakan, khususnya dalam setiap acara adat di Desa Lelea.
Warga setempat juga masih banyak yang menuturkan bahasa Sunda Lelea dalam komunikasi sehari-harinya.