Sering Melewatkan Sarapan? Waspada, Anda Bisa Mengidap 7 Penyakit Berbahaya Ini. Nomor 3 Ngeri
Itu tandanya, ketika Anda melewatkan sarapan, perut akan kosong dalam jangka waktu yang lebih lama lagi.
Penulis: Amalia Qisthyana Amsha | Editor: Amalia Qisthyana Amsha
"Waktu makan yang tepat, seperti mengonsumsi sarapan sebelum pukul 09:30 pagi dapat meningkatkan metabolisme dalam tubuh, menurunkan berat badan, mengurangi penyakit komplikasi, seperti diabetes tipe 2 serta penyakit di usia renta," kata Daniela Jakubowicz dari TAU.
Sebaliknya, ketika Anda melewatkan sarapan bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan insulin buruk selama satu hari penuh.
Hal itu menunjukkan bahwa melewatkan sarapan menyebabkan kenaikan berat badan meski tak mengonsumsi makanan berlebih.
Lebih lanjut, berikut tujuh bahaya bila Anda melewatkan sarapan pagi:
1.Menyebabkan gangguan jantung
Mengutip dari duniafitnes.com bahwa baru-baru ini sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health menyatakan bahwa orang yang melewatkan makan pagi berpotensi besar mengalami gangguan jantung.
Pola makan yang tidak teratur memang dapat menyebabkan berbagai gangguan fungsi organ.
2. Obesitas
Ketika anda melewatkan makan pagi maka anda cenderung untuk lebih tidak dapat mengendalikan porsi makan siang.
Hal ini jika dilakukan terus-menerus yang akan menjadi penyebab kegemukan.
3. Diabetes
Risiko diabetes pada perempuan akan meningkat ketika sarapan tidak dilakukan secara rutin.
Menurut situs livescience.com, perempuan yang hanya sarapan pada skala 0 sampai 6 kali dalam satu minggu memiliki risiko menderita diabetes yang lebih tinggi daripada perempuan yang mengonsumsi sarapan setiap hari.
4. Menstruasi tidak teratur
Sebuah studi dari jurnal Appetite menjelaskan bahwa pada mahasiswi yang secara terus menerus melewatkan makan pagi memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur daripada mereka yang rutin melakukan sarapan.
Selain itu beberapa gangguan menstruasi seperti rasa sakit yang berlebihan serta darah yang keluar tidak lancar.
5. Menurunkan kemampuan kognitif
Karena otak kekurangan nutrisi, maka akan mengganggu konsentrasi sehingga proses penyerapan pengetahuan tidak berjalan dengan maksimal.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ilustrasi_20171207_173055.jpg)