Sinar Mas Land Beri Ruang Arsitek Lokal Dalam Proyek Infrastruktur, SMLYAC 2017 Roadshow di Itenas
Menurut Head Of Corporate Communication SML, Panji Himawan, SML pada dasarnya selalu memerhatikan keberadaan para . . .
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Perusahaan developer ternama Tanah Air, Sinar Mas Land (SML) memberikan keempatan seluas-luasnya kepada para aritek Tanah Air untuk mengembangkan bakat dan kreasi mereka dalam mendisain sebuah karya bangunan.
Hal ini diberikan SML untuk mengangkat peran arsitek lokal dalam negeri agar bisa lebih berkembang di dalam negeri dan diperhitungkan di luar negeri.
Menurut Head Of Corporate Communication SML, Panji Himawan, SML pada dasarnya selalu memerhatikan keberadaan para arsitek lokal di tengah hegemoninya arsitek luar yang masuk berdatangan memberikan ide dan disain mereka untuk pembangunan infratruktur dan properti di Tanah Air.
Baca: Jadi Solusi, Aplikasi Lojek Dibuat Sederhana untuk Memudahkan Masyarakat dan Ojek Pangkalan
Menurut Panji, sebagai perusahaan pengembang, SML masih memberikan porsi lebih besar dengan mempekerjakan sebanyak 70an% arsitek lokal dibanding dengan arsitek luar.
“Yang membedakan mungkin adalah pengalam dan proyek-proyek itu sendiri. Kami memang juga menggunakan jasa konsultan arsitek dari luar, namun untuk proyek-proyek tertentu saja yang mereka (arsitek asing, Red) kerjakan. Itu karena salah satunya faktor pengalaman mereka, jam terbang, yang sudah terbiasa mengerjakan sebuah proyek yang belum ada di sini,“ kata Panji di sela roadshow Sinar Mas Land Young Architect (SMLYAC) 2017 yang digelar di Institut Teknologi Nasional (Itenas), Rabu (18/10/2017).
Meski begitu, menurut Panji, pihaknya tetap menggandeng para arsitek dalam negeri dalam sejumlah pembangunan yang tengah mereka kerjakan seperti proyek Bumi Serpong Damai (BSD) dan lain sebagainya.
Fakta-fakta Penemuan Jenglot di Surabaya, Kejadian yang Dialami Petugas Satpol PP Bikin Merinding https://t.co/hR926hm2Nk via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 18, 2017
Tidak hanya itu, sebagai perusahaan pengembang properti, SML pun berupaya untuk mewujudkan kepedulian terhadap masalah pelestarian lingkungan melalui penerapan visi green di setiap proyeknya.
Kesadaran perusahaan untuk bertanggung jawab melestarikan lingkungan hidup diwujudkan melalui berbagai program, seperti pembangunan kawasan hijau Green Office Park, Sertifikasi Green Building, mal tanpa dinding yang ramah lingkungan The Breeze, jalur-jalur pejalan kaki yang nyaman serta berbagai sosialisasi untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan salah satunya melaluipenyelenggaraan acara Festival Hijau yang diselenggarakan setiap tahun.
Seluruh pemangunan itu, menurut dia, tentu membutuhkan tenaga disainer dan perancang yang harus masuk kriteria SML. Sebagai salah satu, dari sekian banyak upaya, yang dilakukan SML mencari ide-ide baru mencanangkan program mereka, kata Panji, maka SML menggelar SMLYAC 2017.
Even ini dilakukan dengan menggelar roadshow campus-to-campus di Jakarta dan Bandung. Di Bandung, even ini digelar di kampus yang memiliki basis arsitek yang kuat yaitu Unpar, ITB dan Itenas.
“Lomba ini diluncurkan pada tanggal 17 September lalu dan Sinar Mas Land bersama Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) telah mengunjungi sejumlah kampus di wilayah Jabodetabek dan Bandung. Bandung menjadi salah satu basis arsitek yang sangat kuat karena di sini memiliki kampus penghasil arsitek yang berkualita,“ katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Rachmad Widodo, perwakilan IAI, mengatakan bahwa sayembara SMLYAC 2017 melombakan tiga kategori yaitu Commercial Development, Residential Development dan Digital Working Space Development.
“Dua kategori pertama diperuntukan bagi mahasiswa semester 7 dan fresh graduate dengan batasan umur 26 tahun sementara Digital Working Space Development diperuntukan bagi Arsitek professional dengan batasan umur 30 tahun,“ kata Rachmad. (*)
