Tengkorak dan Tulang Belulang Perempuan di Gunung Ciremai Berhasil Dievakuasi

Sebanyak lebih dari 20 orang mulai dari Polisi, TNI, Tim Medis, dan warga setempat mendaki hingga ketinggian 2.260 meter di atas permukaan laut.

Penulis: Dian Nugraha Ramdani | Editor: Dedy Herdiana
Istimewa
Tengkorak dan tulang belulang yang ditemukan di Taman Nasional Gunung Ciremai 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Dian Nugraha Ramdani

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Kepolisian Sektor Argapura bersama unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Argapura dibantu masyarakat setempat, berhasil mengevakuasi tengkorak dan tulang belulang manusia dari hutan lebat di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Kabupaten Majalengka.

Evakuasi dilakukan Selasa (25/7/2017) mulai pukul 08.00 hingga pukul 14.30.

Sebanyak lebih dari 20 orang mulai dari Polisi, TNI, Tim Medis, dan warga setempat mendaki hingga ketinggian 2.260 meter di atas permukaan laut.

Kerangka seorang perempuan itu sebelumnya ditemukan pada Minggu (23/7/2017).


Warga setempat yang dipimpin Toto Sunarto mendapat petunjuk ada tiga korban meninggal di gunung Ciremai yang meminta disempurnakan kematiannya atau dikuburkan.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan proses evakuasi berlangsung dengan lancar dan nyaris tanpa kendala.

"Evakuasi dilakukan dengan menggunakan alat-alat tradisional yang ada," ujarnya melalui pesan singkat, Selasa petang.

Bersama dengan tengkorak dan tulang belulang itu, ditemukan rambut panjang, kaus berwarna biru dengan polet hitam, celana warna biru, jaket warna hitam berpolet merah, celana dalam wanita berwarna ping, tas hitam berpolet merah muda.


"Kerangka terebut diperkirakan dari tubuh perempuan berusia 20 tahunan," ujar Yusri, seraya menyebut tidak ada kartu identitas pada korban.

Setelah dievakuasi, kerangka manusia itu dibawa ke rumah sakit Polri di Indramayu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Penemuan kerangka tulang manusia itu bermula dari semedi yang dilakukan sejumlah orang di makam keramat di area bumi perkemahan Argalingga, Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka pada 13 Juli 2017.

Ketika itu, seorang bernama Toto Suarto yang hendak bertarung dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Argalingga berangkat ke makam tersebut.

Dia bersama 7 orang lainnya naik sekitar pukul 23.00.

Di lokasi makam, dua orang bernama Nana dan Rudi kerasukan roh.


Dalam kondisi tersebut, keduanya mengatakan bahwa ada tiga orang korban meninggal di Gunung Ciremai yang meminta disempurnakan.

Yusri mengatakan pada Minggu (23/7/2017) Toto dan 16 warga Argalingga lainnya masuk kembali ke hutan TNGC.

Mereka berangkat dari Argalingga sekitar pukul 08.30 dan tiba di blok hutan kayu margasatwa sejajar dengan ketinggian Pos 3 Pendakian TNGC pada pukul 12.00.

"Di tempat ini mereka menemukan tengkorak dan tulang belulang yang masih terbungkus pakaian. Dugaan tengkorak dan tulang belulang itu dari jasad seorang perempuan," ujarnya.


Seusai menemukan satu tengkorak itu, Toto dan warga lainnya kembali mencari dua korban lain yang dikisahkan roh dari makam keramat pada tubuh Nana dan Rudi.

Namun, hujan keburu lebat dan akhirnya 17 warga Argalingga itu kembali turun ke perkampungan.

"Usia tengkorak itu diperkirakan sudah setahun. Dia kemungkinan orang yang tersesat dan kehabisan makanan saat melakukan pendakian," ujar Yusri. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved