Pasar Kiaracondong
Kisah Tentang Pasar Kiaracondong Bandung yang Semrawut Luar Dalam
Jalur jalannya macet, sampah berserakan, kendaraan roda empat maupun dua berhenti seenaknya.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Pasar Kiaracondong merupakan pasar tradisional di Kota Bandung yang rencananya akan direnovasi oleh Pemkot Bandung pada 2017, bersamaan dengan Pasar Cihaurgeulis dan Pasar Palasari.
Pasar Kiaracondong berada di Jalan Kiaracondong, tepat di samping bawah Jalan Layang Kiaracondong dan berjarak sekitar 100 meter arah selatan Stasiun Kereta Api Kiaracondong.
Baca: Soal Pesangon dan Pengganti Djanur di Persib, Umuh Bilang Begini
Jadi untuk menuju Pasar Kiaracondong, Anda harus melintasi jalan yang berada di bawah Jalan Layang Kiaracondong.
Sebagai informasi, ruas Jalan Kiaracondong terbagi dua lajur dipisahkan tiang penyangga Jalan Layang Kiaracondong.
Andika Eks Kangen Band Unggah Foto Bersama Wanita Lain, Tak Disangka Istrinya Tulis Komentar Begini https://t.co/vVZbemhLUt via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 20, 2017
Ketika Tribun Jabar menyambangi Pasar Kiaracondong, Kamis (20/7/2017) siang, suasana di sekitar maupun di dalam pasar itu sangat semrawut.
Jalur jalannya macet, sampah berserakan, kendaraan roda empat maupun dua berhenti seenaknya.
Kemacetan semakin menjadi-jadi karena tepat di depan pasar itu, angkutan kota (Angkot) ngetem mencari penumpang.


Ayu Ting Ting Akan Berlibur ke Luar Negeri Lagi, Netter Malah Fokus Sama Hal Ini https://t.co/JnJ06mVDWT via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 20, 2017
Ruang publik di sini juga sangat sempit karena seluruh trotoar jalan dikuasai para pedagang kaki lima (PKL), bahkan di depan Pasar Kiaracondong trotoar justru dipakai tempat parkir sepeda motor.
Di halaman pasar yang seharusnya menjadi tempat parkir, malah dipakai para pedagang untuk berjualan.
Baca: Sidang Perceraian Gracia Indri Dan David Noah Ditunda
Sementara di dalam bangunan pasar, justru masih banyak kios yang tidak terpakai.
Kondisi bangunan pasar pun tidak terawat, kotor, dan kumuh.
Lantainya banyak yang rusak dan bercampur tanah. Jika hujan turun, lantainya seperti lumpur. Langit-langitnya pun kotor penuh debu tebal.