Jejak Soekarno

Ini Kalimat Terakhir Ibu Inggit Garnasih Saat Bertemu Presiden Soekarno

Pada saat menjalani studinya di Bandung, Soekarno menjalin asmara dengan Inggit Garnasih yang merupakan ibu pemilik rumah dimana Soekarno tinggal.

Penulis: Rezeqi Hardam Saputro | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
TRIBUNJABAR.CO.ID/REZEQI HARDAM SAPUTRO
Ibu Inggit Ganarsih saat bertemu mantan suaminya Presiden Soekarno pada tahun 1960. 

Laporan wartawan Tribun Jabar, Rezeqi Hardam Saputro

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG -  Presiden pertama Indonesia, Soekarno tercatat pernah menuntut ilmu di Kota Bandung sekira tahun 1920.

Pada saat menjalani studinya di Bandung, Soekarno menjalin asmara dengan Inggit Garnasih yang merupakan ibu pemilik rumah dimana Soekarno tinggal.

Meski sudah bersuami, Soekarno nekat tetap meminta izin kepada suami Inggit Garnasih, H Sanusi untuk menikahi Inggit Ganarsih.

Akhirnya setelah mendapatkan izin, Soekarno menikahi wanita yang lebih dikenal dengan nama Ibu Inggit ini pada tahun 1923.

Setelah menikah, Ibu Inggit dan Soekarno membeli sebuah rumah di Jalan Ciateul Bandung yang kini dikenal dengan nama Jalan Inggit Garnasih.

Sampai saat ini, rumah Ibu Inggit masih berdiri kokoh, namun telah beralih fungsi menjadi museum rumah bersejarah Inggit Garnasih.

Di dalam rumah Ibu Inggit sendiri saat ini dapat ditemukan dokumentasi foto-foto Ibu Inggit bersama Presiden Soekarno serta keluarga Ibu Inggit.

Selain itu terdapat replika batu pipisan yang digunakan Ibu Inggit untuk membuat jamu dan bedak.

Saat ditemui wartawan Tribun Jabar, Kamis (20/7/2017), Jajang perawat sekaligus pemandu wisata di rumah ini mengatakan Ibu Inggit mengabiskan sisa hidupnya dirumah ini.

"Selama 20 tahun Ibu Inggit dan Soekarno hidup bersama, namun akhirnya harus berpisah. Setelah berpisah Ibu Inggit menghabiskan sisa hidupnya di rumah ini," ujar Jajang.

Jajang mengatakan setelah berpisah dengan Soekarno, Ibu Inggit tidak pernah bertemu dengan Soekarno sampai pada akhirnya pada tahun 1960 Ibu Inggit bertemu lagi.

Berdasarkan catatan sejarah, Jajang mengatakan saat Ibu Inggit bertemu Soekarno, ia hanya berkata "Kus, baju teh meni sae. Kahade kus ieu baju teh ti rakyat, ulah mapohokeun saha nu merena".

Kalimat bebahasa sunda yang dilontarkan Ibu Inggit tersebut memiliki arti "Kus (Soekarno), bajunya bagus sekali. Awas kus baju ini dari rakyat, jangan melupakan siapa yang memberinya".

Begini perjuangan Inggit Garnasih dan Soekarno lawan kerasnya tembok penjara

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved