Kota Bandung Kini Lebih Mengedepankan Akses untuk Pejalan Kaki dan Pesepeda
Semenjak Era Ridwan Kamil, Kota Bandung lebih mengedepankan pembangunan ruang publik seperti taman, tempat kuliner, dan trotoar.
Penulis: Isal Mawardi | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isal Mawardi
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Semenjak Era Ridwan Kamil, Kota Bandung lebih mengedepankan pembangunan ruang publik seperti taman, tempat kuliner, dan trotoar.
Akses untuk pejalan kaki dan pesepeda lebih diutamakan ketimbang ruang untuk kenderaan bermotor.
"Jika suatu kota tidak terdapat akses untuk pejalan kaki dan pesepeda, berarti kota tersebut tidak cocok untuk manusia," ujar Hendro Talenta, relawan EcoTransport, Minggu (9/7/2017).
Ia berharap pembangunan ruang publik yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung tidak melulu untuk kendaraan, tetapi juga pejalan kaki dan sepeda.
"Karena jika kita bangun tempat dan sarana untuk mobil, mau bagaimanapun itu tidak bakalan cukup," ujar Hendro.
Duel Alumni Liga Inggris akan Tersaji saat Mitra Kukar Melawan Persib Bandung https://t.co/3CZSxhmbgq via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 14, 2017
Beberapa trotoar di Kota Bandung sudah dibenahi oleh Pemerintah Kota Bandung, mulai dari Yellow Line untuk tuna netra, bangku, hingga bola batu.
Pemerintah Kota Bandung juga membangun puluhan taman untuk publik berinteraksi.
