Melamar Pekerjaan
Ups! Untuk Jadi Perawat di RSUD dr Slamet Harus Bayar Hingga Puluhan Juta Rupiah
"Di luar persyaratan yang harus dipenuhi itu, harus ada uang sebesar Rp 25 juta jika ingin lolos. "
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
Seharusnya, pihak rumah sakit melakukan seleksi yang ketat agar bisa mendapatkan pegawai yang terbaik.
Bukannya memasukan pegawai hanya karena memiliki kelebihan finansial.
"Jadi tidak aneh kalau banyak warga yang mengeluh soal pelayanan di sana (RSUD dr Slamet). Karena penerimaan pegawainya saja memakai uang," katanya.
Ia berharap, jika ada penerimaan pegawai bisa dilakukan secara terbuka.
Kualitas pegawai pun harus bisa diperhatikan karena rumah sakit merupakan sentra pelayanan bagi masyarakat.
Tudingan uang pelicin untuk menjadi pegawai RSUD dr Slamet tersebut dibantah pihak rumah sakit.
Bahkan saat ini seleksi akan dilakukan pihak ketiga agar tak ada tudingan kecurangan dalam penerimaan pegawai.
Kabag TU RSUD dr Slamet, Bahtiar, menuturkan saat ini memang ada rencana penerimaan pegawai.
Mulai dari perawat, bidan dan staf rumah sakit.
Proses seleksi pun rencananya akan dilakukan oleh Universitas Padjajaran (Unpad).
"Kami ingin menghindari tuduhan kecurangan. Jadi menggandeng pihak luar untuk menyeleksi. Seleksi pun akan dilakukan dengan terbuka," ujar Bahtiar di ruang kerjanya.
Rencana menggandeng Unpad sebagai tim penyeleksi, tutur Bahtiar, hingga kini masih dalam tahap pencapaian kesepakatan.
Penandatanganan nota kesepahaman pun belum dilakukan.
"Tidak benar kalau ada yang menyebut kami memimta sejumlah uang biar lolos seleksi. Apalagi seleksi sekarang mau dilalukan sama Unpad," katanya.
Menurut Bahtiar, proses penerimaan pegawai pun belum dilakukan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/tangan-seorang-wanita-memegang-uang-seratus-ribuan-rupiah_20151118_184311.jpg)