Erupsi Gunung Tangkubanparahu Sudah Menurun, Material yang Menyembur Tinggal Gas dan Uap Air
Nia Khaerani, memastikan erupsi Gunung Tangkubaparahu saat ini sudah mulai menurun.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, LEMBANG - Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Nia Khaerani, memastikan erupsi Gunung Tangkubaparahu saat ini sudah mulai menurun.
Hal tersebut berdasarkan pengamatan visual VPMBG meskipun hembusan masih berlangsung, kolom hembusannya sudah berawarna putih. Artinya material yang dikeluarkan hanya didominasi gas dan uap air.
"Jadi sudah tidak terdeteksi adanya batuan yang terbawa ke permukaan dan gempanya juga sudah menurun sekitar 15 milimeter," ujarnya saat ditemui di Pos Pemantauan Gunung Api Tangkubanparahu.
Kendati demikian, pihaknya tetap akan melakukan pemantauan selama 24 jam dengan memasang alat pemantau gempa untuk mengetahui adanya gejala peningkatan aktivitas di gunung tersebut.
Sebetulnya kata dia, erupsi kali ini tidak didahului dengan gempa vulkanik tetapi hanya gempa hembusan , sehingga pihaknya menafsirkan erupsi kali ini hanya erupsi freatik.
• Menjajal Tiga Kuliner Termaknyus di Kawasan Paskal Food Market Kota Bandung
"Jadi dari segi intensites erupsi freatik itu gempanya tidak akan membesar. Saat ini statusnya juga sudah memasuki level normal karena erupsinya cenderung menurun," katanya.
Pihaknya mengimbau untuk saat ini warga dilarang untuk beraktivitas pada radius dua kilometer dan sementara ini Gunung Tangkubanparahu akan ditutup.
"Tadi abu sempat sampai Jayagiri Lembang atau sekitar 4 kilometer dari lokasi, tapi masyarakat tetap harus waspada karena abu berbahaya kalau terhisap untuk sistem pernapasan," katanya.
• Sadis, Seorang Pria Terekam CCTV Tikam Wanita di Taman Bermain, Diduga Karena Cemburu