Yayan Ceritakan tentang Istrinya yang Alami Gangguan Jiwa, Berharap Anak-anaknya jadi Anak Soleh
Yayan (53) warga miskin dengan kondisi rumah tak layak huni mengisahkan awal mula istrinya mengalami gangguan kejiwaan
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, CIPONGKOR - Yayan (53) warga miskin dengan kondisi rumah tak layak huni mengisahkan awal mula istrinya mengalami gangguan kejiwaan. Menurutnya 12 tahun lalu, istrinya berniat untuk mengadu nasib dengan mencari nafkah di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Faktor ekonomi menjadi faktor utama istri Yayan memutuskan untuk ke luar negeri. Yayan mengaku di lingkungannya itu memang banyak warga yang pergi ke luar negeri, sehingga istrinya pun melihat orang lain. Tetapi, saat itu niat istri Yayan tak mendapat dukungan dari ibundanya meskipun sang suami yakni Yayan telah menyetujui istrinya untuk pergi mengadu nasib.
"Ya mungkin dahulu istri saya ingin memperbaiki perekonomian keluarga dengan rencana pergi jadi TKI tapi ibunya tak mengizinkan," katanya di kediamannya, Kampung Cikawung, RT 1/10, Desa Cijenuk, Kecamatan Cipongkor, Rabu (3/4/2019).
Saat ini istrinya tinggal di rumah ibunya di Kampung Cilimus, Desa Cijenuk. Sedangkan Yayan tinggal bersama anak bungsunya, Muhammad Farhan (12) yang masih duduk di bangku sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pasirpogor 1. Tiga kakak Farhan, Syahrul Gunawan (20), Falahudin (18), dan Fujiyama (15) tinggal di pondok pesantren.
Yayan mesti membiayai ketiga kakak Farhan yang tinggal di ponpes dengan biaya Rp 300 ribu per orangnya. Dia pun mengaku tak bekerja karena keterbatasan penglihatan dan pendengaran sejak setahun lalu.
• Profil Ali Mochtar Ngabalin, Dulu Lawan Jokowi Lalu Jadi Kawan, Kini Terseret Foto Setengah Bugil
"Ya bagaimana miliknya soal biaya mah. Karena keadaan seperti ini dan untuk makan pun kadang mendapat belas kasihan warga dan keluarga," ujarnya, seraya menunjukkan kondisi jari tangan sebelah kanan yang hanya berfungsi jempol serta telunjuk saja.
Ketika disinggung keinginannya terhadap keempat anaknya itu, Yayan sambil meneteskan air mata berharap anak-anaknya dapat menjadi anak-anak yang soleh, sebab dirinya merasa tidak mampu jika anak-anaknya mengikuti pergaulan yang negatif.
"Saya ingin anak-anak 'cageur, bener, saroleh' supaya tidak ribet ke orangtua. Jika mereka ingin menjadi guru ya silakan. Ya bagaimana miliknya mereka nanti," harapnya, seraya menyebut anak-anaknya yang tinggal di pesantren setiap dua bulan sekali pulang.
Selain itu, dia juga memiliki harapan dapat memiliki rumah yang layak huni serta dapat merasakan menempati rumah yang layak huni di sisa usianya ini.
"Ya sehari-hari sekarang saya tidak kerja diam di rumah saja. Pengen sekali kerja tapi kondisi kan sudah tidak memungkinkan untuk sekadar melihat pun sulit," katanya.
Kardus Berisi 400.000 Amplop Uang Serangan Fajar Bowo Sidik Mulai Dibuka oleh KPK https://t.co/XK1HgfHIgJ via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 3, 2019