Plago, Grup Musisi Jalanan di Dago, Kerap 'Kucing-kucingan' dengan Petugas, Sehari Dapat Rp 700 Ribu

Apakah Anda pernah melihat sekelompok orang sedang memainkan alat musik di pinggir Jalan Ir H Djuanda atau Dago?

Penulis: Daniel Andreand Damanik | Editor: Yongky Yulius
Tribun Jabar
Planet Dago 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Daniel Andreand Damanik

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Apakah Anda pernah melihat sekelompok orang sedang memainkan alat musik di pinggir Jalan Ir H Djuanda atau Dago? Jika pernah, bisa jadi mereka adalah grup musisi jalanan bernama Planet Dago atau Plago.

Grup musisi jalanan Plago terbentuk sejak satu setengah tahun lalu yang diprakarsai oleh Zulkhi Bilal (24) bersama sejumlah rekannya.

Pria yang akrab disapa Bilal tersebut memilih nama Plago untuk grupnya karena sejak kecil dirinya dan sejumlah musisi jalanan lainnya sering berkumpul di sekitar Planet Dago, Jl Ir H Djuanda, Kota Bandung, yang saat ini menjadi hotel.

"Antusias dari pengendara ya lumayan positif, tapi kendala kami saat ini adalah perizinan. Beberapa kali kami harus kucing-kucingan dengan Satpol PP, karena pernah dirazia," katanya saat ditemui Tribun Jabar Jumat (29/3/2019) sore.

Jika memang harus mengajukan proposal perizinan, Bilal sebagai perwakilan grup musisi jalanan tersebut mengaku siap untuk mengurus pengajuan tersebut.

Ia juga mengaku bahwa pernah mengajukan izin, tapi hingga saat ini tidak ada respon.

Pria yang mengidolakan musisi tanah air Adi MS ini juga mengatakan, bahwa setiap hari grup yang terdiri dari 10 orang tersebut turun ke jalan secara bergantian jadwalnya.

Ridwan Kamil, WWF, dan Lima Wali Kota, Rayakan Earth Hour di Trans Studio Bandung

"Terkadang kami turun ke jalan dari pukul 10.00 WIB, ada juga pukul 14.00 WIB dan berakhir pukul 19.00 WIB," katanya.

Dalam sehari, grup musisi jalanan ini bisa meraup keuntungan sebanyak Rp 700 ribu yang akan dibagi rata kepada semua personel musisi jalanan.

Lokasi latihan grup musisi tersebut berada di halaman sebuah vihara yang ada di Jl Ir H Djuanda, Kota Bandung.

Di tempat tersebutlah grup tersebut menghabiskan waktu bersama untuk berisirahat sembari latihan.

Sementara, sebagai panggung mereka, berada di simpang empat Jl Merdeka-Jl RE Martadinata, Kota Bandung, tepatnya di dekat lampu lalu lintas yang terpajang di dearah tersebut.

Saat menampilkan lagu, grup Plago menggunakan sejumlah alat musik semisal biola, gitar, simbal, jimbe, bas, cajon, dan pengeras suara.

Harapan

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved