Tak Punya Uang Lagi untuk Berjudi, Pria Ini Jadikan Anaknya Taruhan. . . dan Kalah
Meski sudah tak punya uang, Santosh tetap terus berjudi dan menjadikan anak balitanya sebagai taruhan.
TRIBUNJABAR.ID, INDIA - Salah satu kebiasaan buruk masyarakat yang paling meresahkan adalah judi. Hal tersebut rupanya terjadi juga di negara bagian Bihar, India.
Di negara bagian ini, para penjudi bahkan sudah seperti kehilangan akal karena menjadikan anggota keluarga sebagai taruhan dalam berjudi.
Dilansir dari Kompas.com, pengadilan sebuah desa di distrik Muzaffarfur terpaksa melakukan intervensi setelah seorang pria menjadikan anaknya yang berusia tiga tahun menjadi alat taruhan.
Daftar Kandidat Terbaik Liga 1 2018, Ada Pelatih dan Pemain Persib Bandung https://t.co/eD95Pmq4e2 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 6, 2018
Akhir pekan lalu, Santosh Kumar, nama pria itu, sudah kalah habis-habisan dari tetangganya Ram Bhajari Sah.
Meski sudah tak punya uang, Santosh tetap terus berjudi dan menjadikan anak balitanya sebagai taruhan.
Namun, Dewi Fortuna nampaknya sedang enggan menaungi Santosh. Dia kembali kalah dan harus menyerahkan anaknya kepada Ram Bhajan Sah.
Begitu memenangkan permainan, Ram Bhajan langsung merenggut anak itu dari tangan Santosh meski pria itu memprotes.
Akibatnya, suasana di tempat perjudian itu menjadi panas dan berpotensi menjadi kerusuhan. Alhasil, pengadilan desa terpaksa turun tangan.
• Tertarik Investasi dan Jasa Pelunasan Daring? Hati-hati Penipuan, Ini Kata OJK
Sehari setelah peristiwa itu, para tetua desa kemudian mendengarkan permasalahannya lalu mencoba memberi solusi.
Pengadilan desa lalu memerintahkan Santosh dan Ram Bhajan kembali duduk dan berjudi.
Taruhannya bukan lagi seorang anak tetapi yang kalah harus melakukan 50 kali sit-up dan si pemenang melakukan 25 kali sit-up.
Selain itu, kedua orang itu harus meminta maaf atas perilaku mereka di hadapan publik dan memberikan pernyataan tertulis tak akan mengulaki aksi konyol itu.
Setelah keduanya melakukan semua yang diminta pengadilan desa, barulah kedua pria itu dibebaskan.
"Sungguh mengerikan menjadikan anak sendiri sebagai taruhan judi. Kami menanggapi masalah ini dengan serius dan melarang judi di desa," kata Shivpati Devi, seorang tetua desa.
"Kini, barang siapa tertangkap basah berjudi akan mendapatkan hukuman berat," tambah dia.
• Putra TTU Jadi Korban Tewas Penembakan di Nduga Papua, Bupati TTU: Berduka Tapi Bangga