Putra TTU Jadi Korban Tewas Penembakan di Nduga Papua, Bupati TTU: Berduka Tapi Bangga
Keluarga sempat berharap Emanuel bisa selamat dan dapat kembali ke kampung halamannya. Namun nasib berkata lain.
TRIBUNJABAR.ID, KEFAMENANU - Emanuel Beli Bano Naikteas menjadi salah satu korban tewas di Kabupaten Nduga, Papua.
Tewasnya Emanuel Beli Bano Naikteas tersebut tentu membawa duka mendalam bagi keluarganya di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bahkan, keluarga sempat berharap Emanuel bisa selamat dan dapat kembali ke kampung halamannya.
Wawan Izin Keluar Lapas Sukamiskin Berkali-kali, Ini Daftar Imbalan Uang untuk Mantan Kalapas https://t.co/JIfNnGsNl2 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 6, 2018
"Kami masih menunggu informasi resmi dari perusahaan tempat kakak saya bekerja," ucap Ira Naikteas, dilansir dari Kompas.com, Jumat (7/12/2018).
Ira adalah adik kandung dari Emanuel Beli Bano Naikteas.
Emanuel merupakan putra sulung dari lima bersaudara pasangan suami istri Martinus Bano dan Yoneta Koko. Emanuel adalah anak lelaki satu-satunya.
Ia sudah setahun lebih bekerja di Papua. Ira menyebut, keluarga menerima informasi tentang kakaknya dari sejumlah pemberitaan di media, tapi hanya sebatas dugaan kalau kakaknya telah terbunuh.
"Tapi itu diduga, sehingga kita keluarga bilang kalau diduga berarti Kak Eman tidak termasuk korban," harap Ira.
Duka juga dirasakan oleh Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes.
• Lihat Di Sini, Daftar Lengkap Pemenang Panasonic Gobel Awards 2018
Orang nomor satu di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Distrik Oekusi, Timor Leste itu, langsung berangkat ke Kupang untuk menjemput jenazah Emanuel, beberapa saat setelah menerima kabar duka tersebut.
Bersama beberapa orang kerabat Emanuel, Raymundus kemudian bergerak menuju Kota Kupang, dengan menggunakan mobil.
Menurut Raymundus, atas nama masyarakat TTU, dirinya menyesalkan dan mengutuk kejadian tersebut.
Raymundus mengatakan, di saat negara berupaya melalui pemerintah untuk membangun Papua, ternyata dinodai oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Kami berduka tapi bangga, karena ada putra TTU yang ikut terlibat dalam membangun Papua," ucap Bupati TTU dua periode itu.