Sungai Kering di Ibun Bandung Jadi TPS Liar, Kalau Hujan Baunya Busuk
Pada waktu musim hujan pun, warga sekitar pun kerap mengeluhkan bau basuk yang berasal dari TPS liar.
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Theofilus Richard
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pada waktu musim hujan, sampah di tempat penampungan sementara (TPS) liar di sungai kering Kampung Paseh, Desa Ibun, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, kerap terbawa arus hingga areal pertanian warga.
Akibat sampah yang mencemari areal pertanian milik warga, warga pun menuding, memburuknya hasil panen, diakibatkan oleh tanah dan air yang telah tercampur sampah.
"Di musim kemarau memang tidak terlihat, tetapi kalau musim hujan, sawah saya dipenuhi sampah plastik dari TPS liar sungai kering," kata Sukandar, seorang petani di Kampung Paseh di sekitar TPS liar, Selasa (23/10/2018).
• Warga Mengaku, Sampah di TPS Liar Sungai Kering Ibun Terakhir Diangkut 10 Tahun Lalu
Pada waktu musim hujan pun, warga sekitar pun kerap mengeluhkan bau basuk yang berasal dari TPS liar.
Bahkan, aromanya lebih bau dibandingkan pada waktu musim kemarau.
Sukandar mengatakan, akibatnya, hewan seperti lalat - lalat dari tumpukan sampah, kerap hinggap ke rumah miliknya yang berjarak 300 meter dari lokasi TPS liar. "Kejadian ini terjadi setiap tahunyya, apalagi sekarang mau masuk musim hujan," kata Sukandar.
• Sungai Kering di Ibun Kabupaten Bandung Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah Liar
Sungai kering di Kampung Paseh, Desa Ibun, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, kondisinya semakin mengkhawatirkan, dimanfaatkan oleh warga sekitar menjadi tempat penampungan sampah (TPS) liar.
Dari pantauan Tribun Jabar, Selasa (23/10/2018), tumpukan sampah sungai kering tersebut, memiliki ketinggian dua - tiga meter dari permukaan tanah dan menimbulkan bau tidak sedap, yang dirasakan oleh warga setiap harinya.
Menganggu kenyamanan warga sekitar, tumpukan sampah di saluranà itu pun, merupakan sampah plastik rumah tangga, limbah medis, dan sampah kain yang diduga sengaja dari sejumlah pabrik di wilayah Kecamatan Ibun.
• Miris, Seorang Kakek Tinggal di Gubuk Reyot TPS Liar dan Tak Ada yang Mau Jadi Temannya [VIDEO]
Memet (80), warga Kampung Paseh, mengatakan, sebelum menjadi TPS liar, sungai kering ini menjadi tempat penampungan air dari sungai besar di Ibun untuk keperluan pertanian, namun semenjak tidak menampung air, warga mulai memanfaatkan menjadi tempat pembuangan.
"Kira - kira ada sampah itu mulai 15 tahun lalu, pertama ada sampah itu sangat sedikit, tetapi sekarang sudah seperti gunung," kata Memet kepada Tribun Jabar di lokasi TPS liar Kampung Paseh, Kecamatan Ibun, Selasa (23/10/2018