Tak Punya Keahlian, Muhaimah Terpaksa Bertahan Sebagai Buruh

Sudah empat tahun Muhaimah (37) bekerja sebagai buruh di pabrik kain rumahan (home industry), Majalaya, Kabupaten Bandung.

Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Theofilus Richard
Tribun Jabar/Seli Andina
Buruh penggunting benang, Muhaimah, saat sedang memotong benang di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Rabu (12/9/2018). 

Laporan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sudah empat tahun Muhaimah (37) bekerja sebagai buruh di pabrik kain rumahan (home industry), Majalaya, Kabupaten Bandung.

Sebelumnya, ia pernah bekerja sebagai buruh di industri lain yang juga berupa industri rumahan.

Baginya, tidak ada pilihan selain menjadi buruh di pabrik karena lapangan pekerjaan yang terbatas.

Hal itu disampaikan Muhaimah ketika ditemui Tribun Jabar di tempat kerjanya, Rabu (12/9/2018).

DPRD Jabar Akan Rancang Perda Anti Narkotika

Deklarasi Damai Pilpres dan Pileg 2019 Digelar di Mapolda Jabar, Berkaca pada Proses Pilkada

"Saya tidak punya keahlian, bekerja di sini kan tugasnya hanya menggunting benang yang keluar dari kain," ujar Muhaimah.

Muhaimah mengatakan, bila dirinya memiliki kemampuan lain, misalnya menjahit, maka ia bisa membuka usaha di rumah.

Selain itu, dirinya pun mengaku hanya lulusan SMP sehingga tidak ada perusahaan yang mau menerimanya.

"Pabrik-pabrik besar itu menerima minimalnya lulusan SMA," ujar Muhaimah.

Karena alasan itu lah, Muhaimah mengaku tak memiliki pilihan lain selain bekerja sebagai buruh di pabrik kain rumahan.

Fakta Tewasnya Pegawai Bank di Lembang, Janda yang Kena 23 Luka Tusuk

Desainer Ini Hadirkan Gaya Musim Panas yang Dipadukan Bahan Kain Tradisional

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved