Ini Olahraga yang Tepat Saat Berpuasa, Catat Jam Aktivitasnya Jangan Sampai Salah
Berikut ini hal yang perlu diperhatikan saat berolahraga di bulan puasa, dimana denyut jantung lebih cepat
Penulis: Fasko dehotman | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sobat milenial, puasa kerap digambarkan berupa kondisi tubuh yang lemah karena tidak dapat makan atau pun minum.
Dengan alasan itu, banyak orang yang memutuskan untuk tidak berolahraga selama bulan puasa.
Pada dasarnya, kita yang berpuasa masih dapat berolahraga selama tujuannya bukan untuk prestasi.
Menjaga kebugaran, menstabilkan kadar gula darah, atau mempertahankan berat badan serta massa otot merupakan tujuan-tujuan olahraga yang “dilegalkan” saat puasa.
Baca: Kebun Binatang Bandung Miliki Taman Baru, Cocok Buat Swafoto Nih
Jenis olahraga yang paling disarankan untuk dilakukan saat puasa adalah aerobik seperti jalan kaki, jalan cepat, bersepeda atau berenang.
Olahraga dengan beban seperti mengangkat besi atau barbel tidak dianjurkan.
Tak Ada Nama Ustaz Abdul Somad, Khalid Basalamah, dan Adi Hidayat di Daftar Rekomendasi Kemenag https://t.co/zfPpeUYQia via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 19, 2018
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk berolahraga di bulan puasa?
Dilansir Intisari-Online.com, pilihannya antara 1-2 jam sebelum buka puasa, langsung setelah berbuka namun hanya menyantap kolak atau segelas teh manis (tanpa makan besar) atau 2 jam setelah berbuka puasa dengan makan besar.
Perlu diingatkan bahwa tidak dianjurkan untuk tidak berolahraga di pagi hari karena kita tidak dapat minum setelahnya.
Tidak dianjurkan pula untuk berolahraga sebelum sahur karena udara masih penuh dengan CO2.
Masih Tak Dipakai Persib Bandung, Michael Essien Jadi Kapten Chelsea Lawan Inter Milan https://t.co/XU0hcN7wl5 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 19, 2018
Berikut ini hal yang perlu diperhatikan saat berolahraga di bulan puasa, dimana denyut jantung lebih cepat karena tubuh kekurangan cairan, antara lain.
1. Intensitas olahraga tidak boleh melebihi denyut jantung maksimal yang besarnya = 220 – usia (dalam tahun)