Kesehatan
Anda Bukan Dokter Tapi Bisa Ikut Sembuhkan Pasien Kanker, Ini Peran yang Harus Anda Lakukan
Menurut Dr Ang Peng Tiam, seorang dokter kanker dari Parkway Cancer Centre (PCC) Singapura, diagnosa kanker memang kerap diartikan sebagai kematian.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi penderita kanker, dukungan morel dari keluarga dan teman merupakan kunci perjuangan mereka dalam melawan kanker.
Menurut Dr Ang Peng Tiam, seorang dokter kanker dari Parkway Cancer Centre (PCC) Singapura, diagnosa kanker memang kerap diartikan sebagai kematian.
Tak heran jika di kepala banyak orang yang didiagnosa kanker terlintas pemikiran soal apakah dirinya akan meninggal dalam waktu dekat.
"Padahal, kanker itu tidak sama dengan kematian," tegas Dr Ang, ketika ditemui di Setiabudi, Jakarta, Jumat (3/11/2017).
Dr Ang mengatakan, pemikiran seperti itulah yang kerap membuat penderita mengalami mental drop, sehingga penting untuk menanamkan semangat hidup dalam diri penderita.
Usai Resmikan Tol Becakayu, Jokowi Ajak Bicara Anies dengan Nada Pelan, Apa Katanya? https://t.co/vvcbKVjVqs via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 4, 2017
"Dukungan keluarga dan teman adalah hal paling krusial dalam penanganan kanker, karena pasien yang sudah didiagnosa itu sudah hancur mentalnya," kata Dr Ang.
Dr Ang memberikan contoh nyata dari mantan pasiennya, Djap Kie Man, seorang pengusaha yang sudah tujuh tahun dinyatakan 'cancer-free' (sembuh dari kanker).
"Dia (Djap) didiagnosa kanker delapan tahun lalu, tapi sekarang masih sehat. Dia tidak panik, karena ada keluarga yang mendukung," tutur Dr Ang.
"Untuk menangani ini memang perlu mengambil contoh dari orang yang survive (bertahan hidup)," katanya lagi.
Tak hanya dari keluarga dan teman, dukungan juga bisa didapat dari perkumpulan atau organisasi keagamaan dan ahli konseling.
Namun, selain dukungan dari sekitar, perlu juga mental dan sikap positif dari dalam diri penderita yang mencerminkan keinginan untuk berjuang demi kesembuhannya. (Adv)