Ungkapan Hati Sopir Angkot yang Beralih Jadi Sopir Taksi Online: Semoga Tak Ada Konflik
Ke depannya, Yadi pun berharap tidak ada lagi konflik antara pengemudi taksi konvensional dan taksi daring.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Banyak orang yang tertarik untuk menjadi pengemudi taksi daring.
Selain bisa memperoleh pendapatan yang cukup menggiurkan, jam kerja seorang pengemudi taksi online juga fleksibel.
Yadi Suyadi, pria asal Lembang, yang ikut mendaftarkan diri pada sebuah perusahaan swasta di Jalan Ibrahim Adjie (Kiaracondong) Bandung pada Selasa (29/8/2017) mengatakan alasan ketertarikannya ingin menjadi pengemudi taksi daring.
"Ya ada enak dan tidak enaknya. Enaknya, kata teman saya, jadi sopir taksi daring bisa mendapatkan 100 ribu per hari. Terus, jam kerjanya juga sesuai sama kehendak kita," ujar Yadi kepada Tribun Jabar.
Terciduk Lagi, Raffi Ahmad dan Ayu Ting Ting Berduaan di Acara Ulang Tahun: Lirikan Matamu Banget! https://t.co/NPkkW3nAWh via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 30, 2017
Sebelum mendaftar menjadi pengemudi taksi daring, pekerjaan Yadi adalah sopir angkutan kota (angkot).
Kemudian, menanggapi beberapa konflik yang kerap terjadi antara pengemudi taksi daring dan taksi konvensional, Yadi pun mengatakan itu tergantung dari sikap masing-masing.
Katanya, untuk menghindari konflik, jangan sampai pengemudi taksi daring menyerobot penumpang dari taksi konvensional.
Misal, lanjut Yadi, ada beberapa tempat yang memang biasa jadi tempat mangkal pengemudi taksi konvensional.
Pengemudi taksi daring, kata Yadi, jangan sampai menaikkan penumpang di tempat mangkal pengemudi taksi konvensional.
Apple Akan Rilis iPhone 8 September Mendatang, Seperti Apa Sih Spesifikasinya? Intip di Sini Yuk! https://t.co/gF44eSKJAs via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 30, 2017
"Misalnya ada kan tuh di stasiun, taksi konvensional atau angkot yang sering mangkal, nah, jangan ngambil penumpang di situ, kalau mau ngambil penumpang pun harus minta izin dulu," ujar Yadi.
Saat dulu masih menjadi pengemudi angkot, Yadi pun mengaku sering agak kesal jika ada pengemudi transportasi daring yang menyerobot calon penumpangnya.
Ke depannya, Yadi pun berharap tidak ada lagi konflik antara pengemudi taksi konvensional dan taksi daring.
Yadi menambahkan, harus terjalin komunikasi yang baik antara keduanya.(*)