Jumlah Pengidap HIV di Sumedang Meningkat, Hampir Semua Puskesmas Laporkan Kasus Baru
Data tahun 2025 dari Januari hingga September menunjukkan angka yang tinggi, dibandingkan waktu yang sama tahun sebelumnya.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Pengidap HIV di Kabupaten Sumedang meningkat.
Data tahun 2025 dari Januari hingga September menunjukkan angka yang tinggi, dibandingkan waktu yang sama tahun sebelumnya.
Masih tingginya kasus HIV di Sumedang disumbang dominan dari kasus-kasus perbuatan lelaki seks lelaki (LSL).
Sisanya, ada yang "jajan" dan perkara jarum suntik bergantian pengguna narkoba.
Enung Rohayani, Pengelola Program HIV Dinas Kesehatan Sumedang mengatakan jumlah ODHIV atau Orang dengan HIV yang hidup dan mengetahui statusnya saat ini ada 822 orang dari jumlah estimasi 1.120 orang.
Di antaranya 192 orang meninggal dunia.
Baca juga: Polisi di Sumedang Hari Ini Mulai Operasi Zebra Lodaya 2025, Utamakan ETLE Dibanding Tindak Manual
"HIV dari Januari-September 2025 kasus barunya 120 orang dengan sebaran kasus dari Lelaki Suka Lelaki (LSL) 46 orang, waria 1 orang, WPS (wanita pekerja seks) 7 orang, pengguna narkoba jarum suntik 8 orang, TBC (tuberkulosis) 14 orang, IMS (infeksi menular seksual) 2 orang, dan ibu hamil 4 orang,"
"Selain itu, jumlah kasus disumbang juga dari pelanggan "jajan" seks sebanyak 12 orang, pasangan suami-istri 13 orang, pasangan ODHIV 6 orang, calon pengantin 3 orang, dan dari populasi umum 4 orang," kata Enung kepada TribunJabar.id, di Kantor Yayasan Peduli Generasi Muda (Perada) Sumedang, Senin (17/11/2025).
Menurutnya, kasus ini tersebar di banyak wilayah di Sumedang.
Enung mengatakan hampir semua Puskesmas di Sumedang melaporkan adanya kasus ini di wilayah masing-masing.
"Ya mereka, dari hampir semua puskesma di Sumedang ada. Dibandingkan 2024 ada kenaikan."
"Waktu itu jumlahnya 197 setahun, ini baru September saja sudah 120 orang. Kemungkinan akan melebihi kasus dari tahun lalu," katanyaan.
Retno Ernawati, Kepala Sekretariat KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Sumedang, sekaligus Ketua Perada Sumedang, mengatakan ada dua sisi melihat data HIV milik Dinkes Sumedang itu.
Pertama, merasa berhasil karena dengan itu penanganan bisa segera dilakukan. Kedua, merasa sangat miris.
"Kalau melihat kasus-kasus ini meningkat, jadi tidak ada penurunan. Dari sisi awal, angka ini cukup baik karena kita mampu menemukan kasus sedini mungkin, dengan demikian pengobatannya sedini mungkin,"
"Di sisi lain, tantangan terberat, masih ada data di mana yang sudah ditemukan tapi sebagian tidak mau mengakses pengobatan, disuruh akses pengobatan padahal gratis sebagain tidak mau," kata Retno di lokasi yang sama.(*)
Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang
| Imar Permana, Perajin Panahan di Jatinangor, Bunuh Kakak Ipar Pakai Pisau Raut |
|
|---|
| Motif Pria di Cipacing Sumedang Habisi Nyawa Kakak Ipar, Emosi Kakaknya Sering Di-KDRT Korban |
|
|---|
| Tetangga Ungkap Kisah Sebelum Pembunuhan di Cipacing Sumedang: Korban Lakukan KDRT kepada Istri |
|
|---|
| Tampang Pelaku Pembunuhan Kakak Ipar di Cipacing Sumedang, Sempat Tantang Warga yang Melerai |
|
|---|
| Detik-detik Pria di Cipacing Sumedang Tewas di Tangan Adik Ipar, Korban Sempat Ancam Bunuh Istrinya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Retno-Ernawati-Kepala-Sekretariat-KPA-Komisi-Penanggulangan-AIDS-Sumedang.jpg)