Keracunan Nasi Kotak di Purwakarta

Sampai Dibopong, Pelajar Korban Keracunan di Maniis Purwakarta Terus Berdatangan ke Puskesmas

‎Kondisi itu membuat ruang perawatan di Puskesmas Maniis penuh sesak dan melebihi kapasitas.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Ravianto
deanza falevi/tribun jabar
DIBOPONG - Petugas membopong pelajar yang keracunan diduga dari nasi kotak acara Parade Drumband. Sejumlah pelajar yang menjadi korban keracunan massal di Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, mendapat perawatan intensif di Puskesmas Maniis, Senin (20/10/2025). 

‎TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Jumlah korban keracunan massal di Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, terus bertambah.

Hingga pukul 18.00 WIB, puluhan pelajar yang mengikuti kegiatan Parade Drumband Gebyar Merah Putih masih berdatangan ke Puskesmas Maniis dengan gejala mual, muntah, pusing, demam, hingga sesak napas.

Beberapa korban bahkan datang dengan dibopong saat menuju Puskesmas Maniis.

Pantauan Tribun Jabar, seorang pelajar putri terlihat lemas saat dibopong oleh 2 orang.

Satu orang membopong di bagian tubuh sementara satu orang lagi mengangkat kaki sang pelajar.

Korban terlihat kepayahan saat dibopong dan hanya terkulai lemah.

Baca juga: Hingga Malam Ini Sudah 56 Orang jadi Korban Keracunan di Maniis Purwakarta, 6 Orang Dirujuk ke RS

Mereka diduga keracunan nasi boks atau nasi kotak dari acara Parade Drumband.

‎Kondisi itu membuat ruang perawatan di Puskesmas Maniis penuh sesak dan melebihi kapasitas.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta pun bergerak cepat dengan menyebar penanganan korban ke tiga fasilitas kesehatan, yakni Puskesmas Maniis, Puskesmas Tegalwaru, dan Puskesmas Plered.

KERACUNAN NASI KOTAK - Sejumlah pelajar asal Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, menjalani perawatan di Puskesmas Maniis, Senin (20/10/2025).
KERACUNAN NASI KOTAK - Sejumlah pelajar asal Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, menjalani perawatan di Puskesmas Maniis, Senin (20/10/2025). (deanza falevi/tribun jabar)

‎"Iya, kami sudah menggerakkan bantuan tenaga kesehatan ke Puskesmas Tegalwaru dan Puskesmas Plered."

"Alhamdulillah, untuk menjaga stamina tenaga medis, nanti kami akan atur sistem shift," ujar Kepala Dinkes Purwakarta, Asep Saepudin kepada Tribunjabar.id, Senin (20/10/2025).

‎Informasi yang didapat, hingga pukul 18.00 WIB, total sudah ada 56 korban yang ditangani di Puskesmas Maniis.

Enam di antaranya harus dirujuk ke RSUD Bayu Asih Purwakarta karena mengalami dehidrasi berat.

‎Meski jumlah korban terus bertambah, Asep menyebut pihaknya belum menetapkan kejadian ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

SAMPEL MAKANAN -Sampel sisa makanan dan muntahan korban keracunan massal pelajar drumband Kecamatan Maniis, Senin (20/10/2025).
SAMPEL MAKANAN -Sampel sisa makanan dan muntahan korban keracunan massal pelajar drumband Kecamatan Maniis, Senin (20/10/2025). (deanza falevi/tribun jabar)



‎Fokus utama saat ini, kata Asep, adalah memastikan seluruh korban mendapatkan perawatan optimal.

‎"Sampel makanan sudah kami kirim ke Labkesda Purwakarta untuk diperiksa lebih lanjut. Terkait sumber makanan, kami masih menelusuri pihak katering yang menyediakan konsumsi peserta kegiatan," ucapnya.

‎Saat disinggung soal kemungkinan kasus serupa di kecamatan lain, mengingat kegiatan drumband diikuti peserta dari seluruh wilayah Purwakarta, Asep menegaskan sejauh ini belum ada laporan tambahan.

‎"Tadi saya sudah koordinasi dengan Pak Camat dan Kapolsek setempat. Informasinya, kasus keracunan hanya terjadi di wilayah Maniis, belum ditemukan di kecamatan lain," ujarnya.(*)

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved