SBM ITB dan Pertamina Gelar HCM Talks ke-4 Bahas Isu Keberlanjutan dan Manajemen Pengetahuan

HCM Talks keempat kembali digelar atas kolaborasi  Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung dengan Pertamina.

Istimewa untuk Tribun Jabar
HCM TALKS - HCM Talks keempat kembali digelar membahas isu strategis mulai dari keberlanjutan, manajemen pengetahuan, pengembangan talenta, budaya inklusif, hingga pemanfaatan data dan HR analytics.  HCM Talks ke-4 bertema "Sustainability and Knowledge" digelar atas kolaborasi  Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) dengan Pertamina. 

TRIBUNJABAR.ID - HCM Talks keempat kembali digelar membahas isu strategis mulai dari keberlanjutan, manajemen pengetahuan, pengembangan talenta, budaya inklusif, hingga pemanfaatan data dan HR analytics. 

HCM Talks ke-4 bertema "Sustainability and Knowledge" digelar atas kolaborasi  Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) dengan Pertamina.

Melalui empat sesi utama, peserta mendapatkan wawasan mengenai kepemimpinan empatik, inovasi berbasis pengetahuan, serta pentingnya budaya organisasi yang mendukung keberlanjutan jangka panjang.

HCM Talks ke-4 dibuka oleh Prof. Dr. Aurik Gustomo, Dekan SBM ITB, dan Prof. Dr. Hendy Ginting, Ketua Kelompok Keahlian People and Knowledge Management (PKM).

Baca juga: KNKT Selidiki Sebab Pesawat Mendarat Darurat di Karawang, Pihak Maskapai Tunggu Putusan Asuransi

Dalam sesi keynote, Dr. Agung dari Pertamina menyoroti perjalanan panjang transformasi perusahaan energi nasional tersebut.

“Pertamina terus berkembang. Sejak berdiri pada 1971, layanan kami masih terbatas dan manual, namun fondasi itu menjadi titik awal perjalanan besar Pertamina dalam melayani energi bangsa,” ujar Agung.

HCM TALKS - HCM Talks keempat kembali digelar membahas isu strategis mulai dari keberlanjutan, manajemen pengetahuan, pengembangan talenta, budaya inklusif, hingga pemanfaatan data dan HR analytics.  HCM Talks ke-4 bertema
HCM TALKS - HCM Talks keempat kembali digelar membahas isu strategis mulai dari keberlanjutan, manajemen pengetahuan, pengembangan talenta, budaya inklusif, hingga pemanfaatan data dan HR analytics.  HCM Talks ke-4 bertema "Sustainability and Knowledge" digelar atas kolaborasi  Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) dengan Pertamina. (ist) (istimewa untuk Tribun Jabar)

Sementara itu, Sissie Marsella, Senior Manager HRBP Populix, memaparkan hasil survei terkait keberlanjutan dan budaya kerja.

Temuan utamanya menunjukkan adanya kesenjangan antara tingkat kepentingan dan implementasi praktik keberlanjutan di perusahaan, kebutuhan akan pemimpin yang lebih empatik dan berorientasi manusia, serta pentingnya promosi yang objektif dan kesempatan setara bagi seluruh pekerja.

Sementara sesi pertama menghadirkan Dr. Zulfikar Alimuddin sleaku Ketua The New You Institute & Ketua Komite Sumber Daya Manusia dan Prof. Dr. Aurik Gustomo, dipandu oleh Hary Febriansyah, Ph.D. Diskusi mengangkat topik “Sustainable Talent Development: Building Future-Ready Human Capital.”

Dalam pemaparannya, Prof. Aurik menjelaskan perkembangan SBM ITB sebagai institusi pendidikan bisnis bertaraf internasional yang telah meraih akreditasi AACSB. Prof. Aurik menegaskan “Dampak sosial harus menjadi landasan misi organisasi, sementara struktur organisasi perlu mendorong akuntabilitas dan percepatan transformasi.”

Sesi kedua menghadirkan Ihsanuddin Usman, Direktur SDM PT Bukit Asam Tbk, dan Achmad Gazali, Ph.D., dengan moderator Hary Febriansyah, Ph.D. Ihsanuddin menekankan bahwa peran Subject Matter Experts (SME) sangat penting. Menurutnya, inovasi tidak hanya bertumpu pada teknologi, tetapi juga pada pengembangan model bisnis dan strategi penciptaan nilai.

Baca juga: Urgensi Proyek Pagar Gedung Sate Disorot, Pengamat: Masyarakat Berkhak Tahu

Sesi ketiga menghadirkan Ridho Utomo, EVP Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN, bersama Prof. Dr. Hendy Ginting, dimoderatori oleh Adita Pritasari, M.S.M. Diskusi menyoroti pentingnya budaya inklusif dan keberlanjutan, terutama terkait kesetaraan gender.

Sedangkan Prof. Hendy menekankan bahwa sebuah gerakan hanya akan menjadi slogan tanpa komitmen. Budaya dan aspek keselamatan harus menjadi prioritas.

"Tanpa perhatian pada budaya jangka panjang, organisasi akan sulit tumbuh," ujarnya.

Sesi terakhir diisi oleh Indira Pratyaksa, VP Strategi Keberlanjutan, Kebijakan & Kemitraan PT Pertamina, bersama Dr. Rer. Pol Achmad Fajar Hendarman sebagai moderator. Sesi ini menyoroti penerapan data-driven sustainability dan HR analytics untuk menciptakan dampak jangka panjang.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved