Kubangan Maut di Bukit Jaddih Madura, 6 Bocah Ditemukan Tewas Tenggelam, 1 Orang Kritis

Keenam korban meninggal dunia tersebut, yang diidentifikasi sebagai santri dari salah satu pondok pesantren di kawasan itu

Editor: Ravianto
ahmad faisol/tribunjatim
KUBANGAN MAUT: Kubangan air di kawasan Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan merenggut nyawa 6 bocah santri setelah tenggelam pada Kamis (20/11/2025) petang. Lokasi kejadian dipadati warga di kala Personel Unit Inafis Satreskrim Polres Bangkalan menggelar olah TKP hingga pukul 21.30 WIB. 
Ringkasan Berita:Tragedi 6 Bocah Santri: Enam bocah (7-8 tahun), diduga santri ponpes, tewas tenggelam dalam kubangan air di Bukit Jaddih, Bangkalan, Kamis sore.
Ditemukan Telungkup: Korban ditemukan satu per satu dalam posisi telungkup, dipenuhi lumpur, dan aktivitas mandi dilarang ustadzah.
Korban Kritis: Selain enam korban meninggal, satu korban dewasa dalam kondisi kritis dilarikan ke RSUD Syamrabu. 
Pendataan Polisi: Polisi masih melakukan identifikasi lengkap di Puskesmas Jaddih.

TRIBUNJABAR.ID, BANGKALAN - Kegaduhan dan duka menyelimuti kawasan Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, setelah enam orang bocah ditemukan tewas tenggelam dalam kubangan air, Kamis (20/11/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.

Keenam korban meninggal dunia tersebut diidentifikasi sebagai santri dari salah satu pondok pesantren di kawasan itu.

Mereka ditemukan dalam kondisi telungkup dan dipenuhi lumpur.

Hingga pukul 18.45 WIB, jenazah keenam bocah yang diperkirakan berusia tujuh hingga delapan tahun tersebut masih dibaringkan di Ruang IGD Puskesmas Jaddih untuk pendataan.

Selain korban meninggal, satu korban dewasa juga dilaporkan kritis dan dilarikan ke RSUD Syamrabu Bangkalan.

Ditemukan Satu Per Satu dalam Posisi Telungkup

Baca juga: Santri di Tasikmalaya Dibacok OTK di Pontren, Korban Tergeletak Berlumuran Darah di Tempat Sepi

Seorang santri dewasa, Holil, yang berada di lokasi penemuan, menceritakan proses evakuasi yang dilakukan satu per satu. 

Ia mengungkapkan bahwa air di kubangan tersebut terbukti berbahaya.

Ditemukan semua, satu per satu. Pertama itu di tengah, terus di pinggir, dan di ujung, total ada 6 orang yang mandi."

"Usia anak kecil semua, ada yang berusia tujuh hingga 8 tahun,” ungkap Holil dengan nada bergetar.

Holil menambahkan bahwa aktivitas mandi di kubangan tersebut sebenarnya sudah dilarang.

Saat ditemukan, kondisi para korban sangat memprihatinkan.

"Intinya sudah tidak diperbolehkan oleh ustadzah, para santri dewasa besar juga tidak tahu. Lumpur semua (pipi), (ditemukan) posisi telungkup,” pungkasnya.

Lima Korban dari Luar Madura, Polisi Lakukan Pendataan

Situasi di Puskesmas Jaddih hingga tadi malam masih ramai dipenuhi warga dan personel gabungan, termasuk Wakapolres Bangkalan, Kompol Hj Hosna Nurhidayah, dan Kapolsek Socah, Iptu Pariadi.

Informasi awal menyebutkan bahwa dari total enam bocah yang meninggal dunia, lima di antaranya berasal dari luar Madura, sementara satu korban lainnya berasal dari Kabupaten Bangkalan.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan pendataan dan identifikasi lengkap terhadap identitas para korban meninggal dunia dan korban kritis yang dirujuk ke RSUD Syamrabu Bangkalan, sekaligus menyelidiki lebih lanjut kronologi pasti tragedi ini.(*)

edo/ahmad faisol/tribun jatim

Sumber: TribunJatim.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved