Pelajar SMK Tewas Tenggelam Diduga Terlibat Tawuran, Tulang Punggung Keluarga Jadi Jukir Demi Ibu

Andri Maulana (17) pelajar SMK tewas tenggelam usai dikejar warga lantaran diduga terlibat tawuran. Kisah hidupnya pilu jadi tulang punggung keluarga

Editor: Hilda Rubiah
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
KISAH PILU – Suasana rumah duka Andri di RT 06 RW 05 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (14/10/2025). Keluarga masih larut dalam kesedihan usai kepergian pelajar SMK di Cengkareng, tewas tenggelam di kali tersebut. - Andri tewas tenggelam usai dikejar warga diduga terlibat tawuran, keluarga tak percaya, sosoknya tulang punggung keluarga 

TRIBUNJABAR.ID - Nasib pilu dialami Andri Maulana (17) pelajar SMK tewas tenggelam setelah dikejar warga lantaran diduga terlibat tawuran.

Keluarga tak menyangka bahwa Andri terlibat dalam tawuran pelajar hingga berujung malapetaka.

Pasalnya, selama ini sosok Andri Maulana dikenal keluarga sebagai remaja yang baik dan bertanggung jawab.

Di mata keluarga, Andri Maulana bukan sekadar pelajar SMK. Ia adalah tulang punggung keluarga.

Meski anak bungsu, Andri diam-diam menanggung beratnya hidup demi ibu dan kakak-kakaknya.

Baca juga: Bocah 12 Tahun Dicabuli dan Dibunuh Remaja 16 Tahun di Cilincing Jakut, Tetangga Ungkap Kesaksian

Kini, remaja 17 tahun itu hanya tinggal nama. Ia ditemukan tewas tenggelam di Kali Green Court, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (14/10/2025).

Hujan gerimis sore itu tak menyurutkan langkah warga yang berdatangan ke rumah duka di RT 06 RW 05 Duri Kosambi.

Rumah semi permanen berukuran sekitar 40 meter persegi itu menjadi saksi bisu kesederhanaan hidup Andri.

Atapnya dari genteng berlumut, dilapisi plastik hitam kusam agar air hujan tak menetes ke dalam rumah.

Dari balik pintu kayu yang mulai lapuk, suara isak tangis terdengar lirih.

Ibu Andri masih tampak linglung. Sesekali ia menanyakan apakah anak bungsunya sudah sarapan pagi. Padahal, Andri telah pergi untuk selamanya.

Sejak ayahnya meninggal dunia pada 2022, Andri memilih menjadi dewasa sebelum waktunya.

Ia sadar keluarga butuh sosok yang kuat. Siang sekolah, malam bekerja sebagai juru parkir.

“Dia itu anaknya penurut, tanggung jawab banget. Sayang banget sama emak,” kata Candra (35), kakak sulung Andri saat ditemui Tribun di rumah duka, Selasa (14/10/2025).

Setiap malam Andri mulai bekerja dari pukul 19.00 hingga tengah malam. Begitu pulang, ia langsung tidur, lalu ke sekolah pagi harinya. Aktivitas itu dijalani setiap hari tanpa keluh kesah.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved