Kesaksian Santriwati Ungkap Detik-detik Mengerikan saat Asrama Putri Ponpes Ambruk hingga Selamat

Aura Adelia, santriwati berusia 14 tahun asal Desa Bungatan, menjadi satu di antara korban yang selamat dan menyaksikan langsung peristiwa tersebut.

Editor: Hilda Rubiah
TribunTrends.com/Kompas.com/Ridho Abdullah Akbar
PESANTREN AMBRUK: Aura Adelia, santriwati (14) tahun menjadi salah satu korban yang selamat bangunan pesantren ambruk di Situbondo, Rabu (29/10/2025). - Aura Adelia ungkap kesaksian selamat dari ambruknya kamar asrama putri di ponpes Situbondo, tidur terlelap tiba-tiba bangunan ambruk, satu temannya meninggal dunia. 

Tragedi ini ternyata tidak hanya merenggut kenyamanan Aura. Ia mengkonfirmasi bahwa empat korban lain juga mengalami luka serius. 

Baca juga: Kisah Keajaiban Dua Santri Korban Ponpes Ambruk di Sidoarjo, 3 Hari Tertidur Terkubur Reruntuhan

Dua di antaranya kini dirawat di RSIA Jatimnet, sementara dua santri lainnya, termasuk Aura, menjalani perawatan intensif di RSUD Besuki.

Keterkejutan mendalam juga dirasakan pihak keluarga korban.

RS (35), salah satu keluarga korban asal Desa Besuki, menuturkan bahwa mereka awalnya hanya diminta datang ke asrama putri tanpa diberitahu kondisi pasti sang anak yang terluka. Ia terkejut melihat parahnya cedera yang dialami korban hingga membutuhkan operasi.

"Kami itu awalnya disuruh ke pondok, tidak tahu kalau anaknya (korban) ini sedang menjadi korban ambruk, kami sangat kaget apalagi kondisi luka cukup parah dan harus operasi," ungkap RS penuh keprihatinan.

Sebagai informasi, bangunan asrama putri Ponpes Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Desa Blimbing, Situbondo, Jawa Timur, ambruk pada Rabu (29/10/2025). 

Insiden tragis ini meninggalkan duka mendalam dengan satu santri dinyatakan meninggal dunia, sementara total 11 orang lainnya mengalami luka-luka.

(TribunTrends.com/Kompas.com)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved