Polisi Jahat Beraksi di Bungo Jambi, Bunuh dan Perkosa Dosen

Seorang polisi muda berinisial W (22) menghabisi dosen EY (37). Masalah asmara diduga melatarbelakangi aksi pelaku.

Editor: Giri
Tribun
ILUSTRASI POLISI - Seorang polisi muda berinisial W (22) menghabisi dosen EY (37). Masalah asmara diduga melatarbelakangi aksi pelaku. Peristiwa terjadi di Bungo, Jambi. 

Ringkasan Berita:
  • Polisi muda yang bertugas di Polres Tebo, Jambi, menghabisi nyawa korban
  • Latar belakangnya diduga masalah asmara
  • Polisi itu memakai wig atau rambut palsu saat mendatangi rumah korban

 

TRIBUNJABAR.ID, JAMBI - Seorang polisi muda berinisial W (22) menghabisi dosen EY (37). Masalah asmara diduga melatarbelakangi aksi pelaku.

Bukan cuma membunuh, W juga memperkosa EY di Perumahan Al-Kausar, Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.

Polisi telah menangkap W yang bertugas di bagian Propam Polres Tebo

Kapolres Bungo, AKBP Natelena Eko Cahyono, mengatakan, pelaku sedang diperiksa intensif oleh Satreskrim Polres Bungo.

"Diduga ada pemerkosaan, karena ditemukan sperma di celana korban," ujar Natelena.

EY merupakan dosen sekaligus Ketua Program Studi S1 Keperawatan Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo.

Saat ditemukan, tubuh korban terdapat lebam di wajah, bahu, dan leher, serta luka di bagian kepala, yang memperkuat dugaan pembunuhan.

Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait motif dan kronologi peristiwa tersebut.

Baca juga: Kasus Pertemanan Sejak Kecil Berakhir Maut di Cieunteung Tasikmalaya, Polisi Ungkap Motif Pembunuhan

Polisi menduga motif di balik pembunuhan dosen EY ini berkaitan dengan masalah pribadi dan asmara.

“Motif sementara diduga karena masalah pribadi dan asmara antara pelaku dan korban,” kata Natalena.

Berdasarkan penyelidikan sementara, pelaku diduga pernah menjalin hubungan dengan korban dan berniat menjalin kembali hubungan tersebut. Namun, korban menolak, hingga akhirnya pelaku gelap mata dan menghabisi nyawa korban.

Natalena menambahkan bahwa penyidik masih mendalami kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam kasus pembunuhan dosen EY.

Untuk mengungkap seluruh kronologi kejadian, polisi juga sedang mengumpulkan rekaman CCTV dari radius 1 kilometer di sekitar Perumahan Al-Kausar dan akses jalan yang diduga dilewati pelaku dan korban.

Dalam penyelidikan, terungkap bahwa pelaku W berusaha menyamarkan identitasnya dengan cara memakai rambut palsu (wig) saat mendatangi rumah korban.

Baca juga: Pembunuhan di Purwakarta: Cinta Heryanto Pernah Ditolak Dina, Malah Bunuh dan Rudapaksa Korban

Sumber: Kompas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved