Puluhan Gedung Sekolah Baru Akan Dibangun di Jawa Barat Walau Dana TKD Turun Rp 2,4 Triliun 

Pembangunan fasilitas pedidikan tetap menjadi fokus Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di tengah dana transfer ke daerah (TKD) yang turun pada 2026.

Editor: Giri
cikwan suwandi/tribunjabar/arsip
BANGUN SEKOLAH - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Pemerintah Provinsi Jabar akan membangun 50 sekolah pada 2026. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pembangunan fasilitas pedidikan tetap menjadi fokus Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di tengah dana transfer ke daerah (TKD) yang turun pada 2026. Pengurangannya mencapai Rp 2,4 triliun. 

Pemerintah Provinsi Jabar berencana membangun 50 unit gedung sekolah baru.

Dedi mengatakan itu saat melantik 641 kepala sekolah setingkat SMA/SMK dan SLB di Halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (29/10/2025).

Mantan Bupati Purwakarta itu menegaskan, Pemprov Jabar tetap memilih untuk menambah fasilitas pendidikan.

"Anggaran Provinsi Jawa Barat berkurang, tetapi pembangunannya saya naikin. Pendidikan kami naikin bukan untuk pegawainya, yang dinaikkin adalah kebutuhan sekolahnya," kata Dedi.

Menurut Dedi, pendidikan Jawa Barat dapat maju salah satunya dengan ketersediaan fasilitas gedung sekolah sebagai sarana murid menimba ilmu.

Baca juga: Pengusaha Batik di Cirebon Ngaku Diperas Rp 1,8 Miliar, Selesai Setelah Ngadu ke Dedi Mulyadi

"Ruang kelasnya harus nyaman. Toiletnya harus cukup. Kelasnya ditambah. Nanti gurunya dicukupin karena ini syaratnya," ujar Dedi.

Untuk sekolah swasta, anak dari keluarga pra-sejahtera tetap biaya pendidikannya akan ditanggung oleh Pemprov Jabar.

"Mereka bukan gratis. Mereka ini tetap bayar di sekolah swasta, tetapi bayarannya ditanggung oleh Pemprov Jawa Barat," kata Dedi.

Selain itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Pemprov Jabar melakukan rotasi maupun promosi kepala sekolah sesuai dengan domisili.

Baca juga: Dedi Mulyadi Sebut Banjir di Sukabumi Akibat Pembukaan Lahan: Bolak-balik Apapun Alamnya Akut Rusak

"Kalau dia tinggalnya di kecamatan ini, atau di kabupaten ini, harus di situ. Tidak boleh ada kepala sekolah di kabupaten ini mengajar di kabupaten lain," ucap Dedi.

Dedi pun mendorong para siswa yang jarak antara rumah dengan sekolah dekat, maka sebisa mungkin berjalan kaki.

"Jalan kaki kan bagian dari kesehatan. Itu kan bagaimana membangun postur tubuh agar sehat, kuat," tuturnya. (*)

Sumber: kompas.com

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved