Banyak Anak SMP Jadi Korban Tramadol dan Alkohol, Peredaran Obat Keras di Bandung Kian Mengancam

Farhan meminta operasi gabungan diperkuat untuk menekan peredaran tramadol, alkohol, serta narkoba di tingkat kelurahan yang tersebar di Kota Bandung.

Istimewa
PENGGEREBEKAN - Jajaran Satresnarkoba Polrestabes Bandung berhasil mengungkap tempat penyimpanan obat-obatan keras terlarang di Perumahan Batununggal Permai III, Kota Bandung, Rabu (30/7/2025). Pengungkapan ini hasil pengembangan dari pengungkapan obat-obatan keras terlarang di wilayah Mekarwangi, Bojongloa Kidul, kemarin. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyoroti peredaran obat keras di Kota Kembang ini karena peredarannya mengancam generasi muda, terutama para pelajar tingkat SMP.

Farhan mengatakan peredaran obat keras golongan B, dan minuman beralkohol menjadi ancaman serius, bahkan untuk tramadol sudah masuk jaringan internasional dan banyak menyasar para remaja.

"Ini bukan lagi peredaran lokal, banyak produk dari India dan yang paling menakutkan, korbannya banyak anak SMP, bahkan ditemukan di sekitar Balai Kota," ujarnya saat Focus Group Discussion (FGD) Sinergitas Satpol PP dengan Instansi Terkait di Hotel Jayakarta, Kamis (23/10/2025).

Atas hal tersebut, Farhan meminta operasi gabungan diperkuat untuk menekan peredaran tramadol, alkohol, serta narkoba di tingkat kelurahan yang tersebar di Kota Bandung.

"Saya yakin ini tidak bisa diberantas total, tapi harus kita kendalikan. Ini ancaman untuk masa depan kota, Bandung kota terbuka, risikonya besar, tapi kalau kita solid, kota ini akan selalu kondusif," katanya.

Farhan menilai, soliditas tiga pilar Pemkot Bandung, TNI, dan Polri, menjadi fondasi utama dalam menjaga keamanan, ketertiban umum, serta stabilitas kota.

Untuk itu, pihaknya mengapresiasi sinergi lintas institusi yang menurutnya sudah teruji pada berbagai momentum, terutama saat momen besar akhir Agustus lalu.

"Apa yang terjadi pada 29–31 Agustus itu adalah puncak pengujian bagaimana bersatunya dan kompaknya Forkopimda Kota Bandung. Soliditas ini berdampak langsung pada stabilitas kota yang aman dan tertib," ucap Farhan.

Menurutnya, wilayah kondusif terbukti memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Dia menyebut pada semester pertama 2025, pertumbuhan ekonomi Kota Bandung sudah berhasil melampaui rata-rata Jawa Barat maupun nasional.

"Keamanan membuat kegiatan ekonomi berjalan. Event-event besar bisa digelar. Perputaran ekonomi hidup. Alhamdulillah," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved