Ngantor di Kelurahan Pelindung Hewan, Farhan Temukan Sejumlah Masalah dari TBC Hingga Banjir

Muhammad Farhan, menemukan sejumlah masalah saat 'ngantor' atau melakukan Siskamling Bencana di Kelurahan Pelindung Hewan.

Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
SISKAMLING BENCANA - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan Siskamling Bencana di Kelurahan Pelindung Hewan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Senin (13/10/2025) sore. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menemukan sejumlah masalah saat 'ngantor' atau melakukan Siskamling Bencana di Kelurahan Pelindung Hewan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Senin (13/10/2025) sore.

Dalam kegiatan tersebut Farhan melakukan rapat terlebih dahulu selama kurang lebih 1,5 jam di kantor kelurahan bersama pihak kelurahan dan RT/RW untuk membahas semua masalah yang ada di wilayah tersebut.

Setelah itu, Farhan berkeliling melihat kondisi di wilayah tersebut hingga menarik perhatian warga sekitar.

Bahkan, satu per satu dari mereka antre untuk minta foto bersama dan ada juga yang menyampaikan keluhan.

"Hari ini kita ke Kelurahan Pelindung Hewan, memang problemnya sangat khas ya. Perumahan padat yang tingkat kelahiran tinggi, kepadatan rumah juga tinggi," ujarnya saat ditemui usai Siskamling Bencana, Senin (13/10/2025).

Baca juga: Bandung Darurat Sampah, Farhan Putar Otak Rekrut 1.597 Petugas Pemilah yang Bakal Diberi Honor

Dengan kondisi tersebut, pihaknya telah menemukan data bahwa ada 62 kasus TBC aktif yang sedang dalam pengobatan, sehingga kondisi ini menjadi tantangan yang sangat berat bagi Pemkot Bandung.

"Karena kita perkirakan di satu kelurahan ini ada dua ratusan suspek TBC. Jadi, kita akan memperhatikan khususnya untuk penanganan sanitasi lingkungan," kata Farhan.

Selain itu, pihaknya menemukan titik banjir cileuncang akibat adanya sumbatan di depan kantor kelurahan, namun Farhan memastikan masalah tersebut akan segera dilakukan perbaikan.

"Itu lagi kita beresan langsung oleh UPT dari DSDABM, mereka langsung bertindak mudah-mudahan bisa dilakukan juga," ucapnya.

Dari berbagai masalah yang ada di wilayah tersebut, pihaknya sudah menawarkan beberapa solusi yang nantinya akan langsung dieksekusi oleh beberapa dinas terkait.

"Kalau solusi yang pasti kita akan melihat kemungkinan, nih kita akan daftarkan beberapa titik itu untuk perbaikan pemukiman. Itu tawarannya, dari data saya verifikasi lapangan, kita lihat sama-sama nanti apa yang bisa diselesaikan langsung selesaikan," kata Farhan.

Menurutnya, solusi tersebut harus dieksekusi karena kondisi di wilayah tersebut ada beberapa rumah yang dijadikan kos-kosan, sewa harian dan sewa bulanan.

Berdasarkan data yang ada, kata Farhan, sekitar 500 rumah ada 180 kamar kos-kosan dan sisanya adalah perumahan yang diisi oleh 2.400 warga, sehingga satu rumah rata-rata isinya lima orang.

"Nah ini tidak terlalu padat untuk ukuran Kota Bandung, tetapi tetap kita lihat nanti rata-rata luas rumahnya karena dari situ kita akan bisa menghitung juga resiko terjadinya penularan penyakit menular TBC," katanya. (*) 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved