Dedi Mulyadi Siapkan Dua Opsi untuk Masyarakat Terdampak Penutupan Tambang di Bogor

Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menyiapkan sejumlah rencana untuk membantu masyarakat korban penutupan tambang di Parung Panjang, Bogor.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman/arsip
DIWAWANCARAI - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat diwawancarai seusai mengisi acara Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Unpas di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB Jl.Tamansari, Kota Bandung, Selasa (16/9/2025). Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menyiapkan sejumlah rencana untuk membantu masyarakat korban penutupan tambang di Parung Panjang, Bogor. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menyiapkan sejumlah rencana untuk membantu masyarakat yang kehilangan mata pencaharian akibat penutupan tambang di Parung Panjang, Kabupaten Bogor.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengatakan, opsi pertama yang akan dilakukan adalah memberikan bantuan langsung kepada warga terdampak sebesar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per bulan. 

Dana tersebut akan disalurkan kepada setiap karyawan atau kepala keluarga yang kehilangan pekerjaan akibat penutupan tambang.

“Kami sedang hitung jumlah pastinya. Skep-nya (surat keputusan) lagi kami buatkan. Tapi per bulan sekitar dua sampai tiga juta per karyawan atau per kepala keluarga, agar kebutuhan beras dan anak sekolahnya tetap terpenuhi,” ujar Dedi, dikutip Senin (13/10/2025).

Baca juga: Dedi Mulyadi Balas Protes Penutupan Tambang Parung Panjang: Kemana Anda Ketika Anak Kehilangan Bapak

Opsi kedua, menyiapkan lapangan kerja baru bagi mantan pekerja tambang. Mereka akan direkrut menjadi tenaga kebersihan, sopir, operator alat berat, hingga petugas pemadam kebakaran.

“Kami memerlukan tenaga kebersihan jalan, misalnya sepanjang Parung Panjang, nanti akan kami rekrut dari karyawan yang terdampak penutupan tambang dengan gaji sesuai UMK,” katanya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kata Dedi, saat ini juga tengah menambah armada mobil truk dan alat berat untuk sektor Pekerjaan Umum (PU), Sumber Daya Air (PSDA), dan Lingkungan Hidup. 

Kebutuhan itu, membuka peluang kerja baru bagi mereka yang sebelumnya bekerja di sektor pertambangan.

“Kami juga membeli alat berat dengan jumlah banyak. Jadi operator bekas tambang bisa kami latih dan tempatkan di sektor PU atau PSDA,” katanya.

Selain itu, Pemprov Jabar juga akan melatih sebagian pekerja tambang menjadi tenaga pemadam kebakaran yang akan ditempatkan di berbagai kabupaten dan kota.

Baca juga: Tutup Tambang Parung Panjang Bogor, Dedi Mulyadi: Selamat Menikmati Ketenangan dan Hari-hari Lega

Semua rencana itu, kata Dedi, akan dieksekusi dalam waktu dekat. Dedi pun meminta masyarakat untuk bersabar selama proses administrasi berjalan.

“Mohon sabar, dalam seminggu ini kami akan segera bergerak untuk melakukan realisasi terhadap apa yang menjadi kebutuhan,” katanya.

Sebelumnya, Dedi menutup tambang di kawasan Parung Panjang karena aktivitas penambangan dinilai telah menimbulkan dampak lingkungan dan sosial.

Meski kebijakan ini menimbulkan reaksi keras dari sebagian masyarakat, Dedi menegaskan, langkah tersebut diambil untuk melindungi keseimbangan alam dan keselamatan warga di jangka panjang.

“Saya fokus pada warga yang kehilangan pekerjaan, kehilangan pendapatan, dan kehilangan kehidupan karena penutupan tambang. Tugas saya memastikan mereka tetap bisa hidup layak,” ucapnya. (*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved