Hidupkan Bandara Husein dan BIJB Kertajati, Farhan Usulkan Proposal Konsep "Dwi Bandara" ke DPR RI

Usulan ini disampaikan Farhan di hadapan Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustafa, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Saeful Huda.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, dan pejabat terkait lainnya menghadiri acara Inagurasi Penerbangan Perdana Susi Air di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/7/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengajukan proposal konsep 'Dwi Bandara' atau pengoperasian bersama Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka.

Usulan ini disampaikan Farhan di hadapan Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustafa, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Saeful Huda, jajaran Komisi V, serta Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman saat kunjungan kerja Wakil Ketua DPR RI di Gedung Sate, Jumat (3/10/2025).

Farhan mengatakan, usulan tersebut disampaikan karena pengaktifan kembali Bandara Husein Sastranegara tidak hanya penting bagi Kota Bandung, tetapi juga untuk mengoptimalkan ekosistem transportasi udara Jawa Barat.

"Kami menyarankan agar kedua bandara dihidupkan secara simultan, jangan menunggu yang satu maju dulu baru yang lain menyusul. Kalau hanya menunggu, kita tidak akan bergerak," ujar Farhan di Gedung Sate, Jumat (3/10/2025).

Menurutnya, konsep ini merupakan hasil kajian bersama Pemerintah Kota Bandung, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat.

Rencana tersebut juga melibatkan masukan dari PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Lanud Husein Sastranegara, serta PT Angkasa Pura II. Sebab, Farhan menilai Bandara Husein memiliki posisi strategis sebagai 'satelit'yang mendukung Kertajati.

"Bandara Husein bagian tak terpisahkan dari ekosistem penerbangan Jawa Barat. Saat pusat ekosistem ada di Kertajati, satelitnya harus hidup untuk saling mendukung," katanya.

Farhan mengatakan, jika melihat dari perspektif masyarakat, mereka meminta jangan sampai mematikan satu bandara yang membuat dua-duanya justru mati, jadi untuk solusinya tentu harus hidupkan dua-duanya.

Namun di sisi lain, Farhan pun mengakui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghadapi tantangan besar karena kebijakan pemerintah pusat menekankan aktivasi Kertajati sebagai hub utama.

"Kemenhub terbuka terhadap ide kami, tetapi mereka berpatokan pada perintah presiden untuk mengaktifkan Kertajati. Kami menawarkan cara dengan menghidupkan keduanya," ucap Farhan.

Dalam kesempatan tersebut, Farhan juga menyinggung perlunya insentif bagi maskapai dan pelaku usaha untuk memanfaatkan dua bandara ini.

"Intervensi kepada dunia usaha penerbangan agar memajukan Kertajati harus dibarengi insentif bagi Husein," katanya.

Pemkot Bandung menargetkan penyusunan master plan gabungan Husein-Kertajati dalam 12 bulan ke depan agar dapat diluncurkan sebagai 'West Java Twin Airport' pada akhir 2026.

Konsep ini disebut sejalan dengan strategi West Java Aero Gateway yang diharapkan menjadi pintu gerbang transportasi udara dan industri pariwisata Jawa Barat

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved